Melahap untung dari ayam racikan Pak Cipto



JAKARTA. Olahan ayam termasuk menu favorit masyarakat. Tak heran, banyak pelaku usaha kuliner yang memilih menu andalan ayam. Nah, olahan yang paling mudah dijumpai, yaitu ayam goreng dan ayam bakar.Salah satu pelaku usaha yang mengusung  menu ini adalah RM Ayam Goreng dan Ayam Bakar Pak Cipto di Solo, Jawa Tengah. Rumah makan yang berdiri sejak 1992 ini menyajikan menu utama, ayam goreng dan ayam bakar. Ada juga sajian lain seperti bebek goreng, gurame goreng, steik ayam, dan pecel lele. Menu tersebut dibanderol Rp 8.000 - Rp 12.000 per porsi. Corporate Marketing RM Ayam Goreng dan Ayam Bakar Pak Cipto, Fatkhul Hadie bilang, sudah ada empat gerai milik pusat yang tersebar di Jawa Tengah. Untuk memperluas usaha, sejak Desember ini, Pak Cipto menawarkan kemitraan. “Kami sudah punya beberapa calon mitra, rencananya mulai awal tahun depan sudah buka gerai milik mitra,” ujar Fatkhul. Tertarik menggeluti bisnis ini? Pak Cipto menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 100 juta. Mitra berhak mendapatkan resep masakan, promosi dan marketing selama tiga bulan, seragam, dan pelatihan karyawan. “Mitra wajib menyiapkan peralatan masak, perlengkapan resto, dan sewa tempat sendiri,” papar Fatkhul.Luas tempat usaha 50 meter persegi (m2) sehingga bisa menampung 17 meja atau sekitar 60 orang.Kata Fakthul, lama kerja lima tahun dan setelah itu, jika mitra ingin melanjutkan kemitraan, tidak dikutip biaya lagi.Janji balik modal 6 bulan Kata Fakthul, mengacu gerai yang sudah beroperasi,  bisa membukukan omzet sekitar Rp 5 juta - Rp 10 juta per hari. Pada awal usaha, mitra bisa mengantongi omzet Rp 90 juta sebulan. Dengan laba bersih sebesar 30%, modal mitra bisa kembali dalam waktu enam bulan. Pihak pusat memungut biaya royalti sebesar 3% dari omzet bulanan mitra. Namun, biaya itu baru dibayarkan, jika mitra sudah balik modal. Mitra juga wajib membeli bumbu racikan dari pusat. “Kelebihan kami terdapat pada bumbu dan sambal, jadi itu yang kami suplai pada mitra supaya tidak menghilangkan cita rasa Pak Cipto,” beber Fatkhul.Ia mengklaim, resto Pak Cipto sudah tersohor di Solo dan sekitarnya. Makanya, ia menargetkan 100 mitra pada tahun depan.Pengamat waralaba Amir Karamoy menilai, peluang usaha di bisnis olahan ayam masih terbuka lebar. Ini lantaran, Indonesia terkenal sebagai pemakan unggas, khususnya ayam. Namun, pemilik usaha harus memikirkan strategi supaya bisa bersaing dengan banyak kompetitor di kuliner ayam. Ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yakni rasa dan lokasi. "Yang utama pada sebuah rumah makan adalah soal rasa. Kalau enak, ya laku," papar Amir. Lokasi strategis juga bisa menunjang penjualan.  Selanjutnya, pemilik usaha pun harus memperhatikan pelayanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini