Ingin mengawinkan anjing betina kesayangan Anda? Datang saja ke pemacak anjing. Orang yang berprofesi mengawinkan anjing ini akan membantu mencarikan anjing pejantan yang satu ras, kemudian mengawinkannya dengan anjing betina Anda.Ucok, misalnya, pemacak anjing yang namanya sudah cukup kesohor di Jakarta. Pria yang hanya mau ditulis namanya Ucok ini sudah 19 tahun melakoni profesi sebagai pemacak anjing. Ia telah mengawinkan anjing dari pelbagai macam ras.Menurut Ucok, modal utama menjadi seorang pemacak anjing adalah kejelian dan kedekatan secara personal dengan binatang yang punya penciuman kuat tersebut.Kejelian maksudnya, pemacak anjing harus bisa menghitung siklus kesuburan anjing betina. Ucok bilang, ini sangat penting karena pemacak anjing bisa menentukan "hari baik" untuk mengawinkan anjing. "Sebenarnya, masa puncak kesuburan anjing pada hari ke 9 hingga 13 setelah menstruasi," jelasnya.Untuk menjadi pemacak anjing, pria berusia 58 tahun ini mempelajari cara mengawinkan hewan itu secara otodidak. Ucok selama ini hanya mengandalkan insting dan pengalaman dalam menangani banyak jenis anjing. Tapi, Ucok mengatakan, ada baiknya pemacak anjing memiliki latar belakang sebagai pemelihara dan penyayang binatang yang menggonggong ini. Dengan begitu, kedekatan personal dengan anjing dapat terjalin. "Tujuannya, semata-mata hanya untuk memudahkan proses perkawinan," kata dia.Profesi pemacak anjing memang tak ubahnya sebagai pawang anjing. Namun, "Bukan untuk membuat anjing menjadi jinak, melainkan khusus mengawinkan saja," ungkap Ucok yang menjalankan usahanya secara perorangan ini.Setiap sukses mengawinkan satu ekor anjing, Ucok biasanya mendapat bayaran Rp 300.000. Dalam sebulan, ia mengawinkan 30 sampai 50 ekor anjing. Tapi, ia enggan menyebut angka pasti omzetnya per bulan.Ucok mengungkapkan, setiap hari pasti ada saja permintaan untuk mengawinkan anjing. Bahkan, 10 tahun yang lalu, ia sering mendapat order untuk mengawinkan anjing ke luar kota. "Belakangan ini, saya hanya membatasi order-an dari lingkup Jakarta dan sekitarnya," tegasnya. Faktor usia yang membuatnya enggan menerima permintaan dari luar Jakarta. Selain itu, ia ingin memberikan kesempatan untuk para pemacak anjing yang lebih muda.Dalam menjalankan pekerjaannya, Ucok menuturkan, tak ada masalah berarti yang muncul. Paling-paling kesulitannya pas hasrat birahi anjing jantan hasrat birahi sedang tak bagus. Sehingga, proses perkawinan butuh waktu yang cukup lama, tapi hanya hitungan jam. Nah, "Kalau hasrat birahinya sedang bagus dalam hitungan menit anjing sudah langsung kawin," ungkap Ucok.Profesi pemacak anjing, Ucok menyatakan, masih cukup menjanjikan. Pasalnya, para pecinta anjing tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uangnya hanya untuk mengawinkan binatang kesayangannya itu.Cuma, Ucok berpesan, ada pakem yang harus dipatuhi para pemacak anjing, yakni sama sekali tidak dibolehkan untuk mengawinkan anjing yang berbeda ras. "Karena kelak keturunannya akan kehilangan silsilah dari induknya," pesan Ucok. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Melahirkan keuntungan dari mengawinkan anjing
Ingin mengawinkan anjing betina kesayangan Anda? Datang saja ke pemacak anjing. Orang yang berprofesi mengawinkan anjing ini akan membantu mencarikan anjing pejantan yang satu ras, kemudian mengawinkannya dengan anjing betina Anda.Ucok, misalnya, pemacak anjing yang namanya sudah cukup kesohor di Jakarta. Pria yang hanya mau ditulis namanya Ucok ini sudah 19 tahun melakoni profesi sebagai pemacak anjing. Ia telah mengawinkan anjing dari pelbagai macam ras.Menurut Ucok, modal utama menjadi seorang pemacak anjing adalah kejelian dan kedekatan secara personal dengan binatang yang punya penciuman kuat tersebut.Kejelian maksudnya, pemacak anjing harus bisa menghitung siklus kesuburan anjing betina. Ucok bilang, ini sangat penting karena pemacak anjing bisa menentukan "hari baik" untuk mengawinkan anjing. "Sebenarnya, masa puncak kesuburan anjing pada hari ke 9 hingga 13 setelah menstruasi," jelasnya.Untuk menjadi pemacak anjing, pria berusia 58 tahun ini mempelajari cara mengawinkan hewan itu secara otodidak. Ucok selama ini hanya mengandalkan insting dan pengalaman dalam menangani banyak jenis anjing. Tapi, Ucok mengatakan, ada baiknya pemacak anjing memiliki latar belakang sebagai pemelihara dan penyayang binatang yang menggonggong ini. Dengan begitu, kedekatan personal dengan anjing dapat terjalin. "Tujuannya, semata-mata hanya untuk memudahkan proses perkawinan," kata dia.Profesi pemacak anjing memang tak ubahnya sebagai pawang anjing. Namun, "Bukan untuk membuat anjing menjadi jinak, melainkan khusus mengawinkan saja," ungkap Ucok yang menjalankan usahanya secara perorangan ini.Setiap sukses mengawinkan satu ekor anjing, Ucok biasanya mendapat bayaran Rp 300.000. Dalam sebulan, ia mengawinkan 30 sampai 50 ekor anjing. Tapi, ia enggan menyebut angka pasti omzetnya per bulan.Ucok mengungkapkan, setiap hari pasti ada saja permintaan untuk mengawinkan anjing. Bahkan, 10 tahun yang lalu, ia sering mendapat order untuk mengawinkan anjing ke luar kota. "Belakangan ini, saya hanya membatasi order-an dari lingkup Jakarta dan sekitarnya," tegasnya. Faktor usia yang membuatnya enggan menerima permintaan dari luar Jakarta. Selain itu, ia ingin memberikan kesempatan untuk para pemacak anjing yang lebih muda.Dalam menjalankan pekerjaannya, Ucok menuturkan, tak ada masalah berarti yang muncul. Paling-paling kesulitannya pas hasrat birahi anjing jantan hasrat birahi sedang tak bagus. Sehingga, proses perkawinan butuh waktu yang cukup lama, tapi hanya hitungan jam. Nah, "Kalau hasrat birahinya sedang bagus dalam hitungan menit anjing sudah langsung kawin," ungkap Ucok.Profesi pemacak anjing, Ucok menyatakan, masih cukup menjanjikan. Pasalnya, para pecinta anjing tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uangnya hanya untuk mengawinkan binatang kesayangannya itu.Cuma, Ucok berpesan, ada pakem yang harus dipatuhi para pemacak anjing, yakni sama sekali tidak dibolehkan untuk mengawinkan anjing yang berbeda ras. "Karena kelak keturunannya akan kehilangan silsilah dari induknya," pesan Ucok. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News