Melaju kencang, saham-saham dalam indeks Pefindo25 direkomendasi wait and see



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca-rebalancing pada Januari lalu untuk konstituen Februari, Indeks Pefindo 25 melaju 10,17% sejak awal tahun. Kenaikan ini lebih besar daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 4,93% sejak awal tahun hingga hari ini, Jumat (1/3).

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan mengatakan penyebab naiknya indeks Pefindo25 karena konstituen atau anggota indeks tersebut diisi oleh saham-saham berkapitalisasi kecil namun memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dari pada saham-saham lapis pertama.

Menurut Alfred, ketika tren kenaikan IHSG berlanjut di awal tahun 2019, pelaku pasar mulai percaya diri pada saham lapis kedua dan ketiga yang memiliki kinerja baik. "Pengaruh saham yang masuk ke indeks Pefindo25 di Februari, memberikan kontribusi seperti WEGE, WTON yang sahamnya naik signifikan lebih dari 39%," kata Alfred kepada Kontan.co.id.

Sementara Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, melajunya indeks Pefindo25 karena saham-saham yang terdapat di indeks Pefindo25 berkapitalisasi kecil namun memiliki pergerakan yang likuid, sehingga membuat investor tertarik masuk ke saham tersebut.

Dia mengatakan, saat ini indeks Pefindo25 memang menjadi indeks yang dijadikan acuan oleh investor. Sebab, IHSG sedang berada dalam tren ketidakpastian baik secara global mapun sentimen menjelang pemilu.

Nafan mengatakan, naiknya indeks Pefindo25 tidak akan berlangsung lama. "Saya rasa ketika ketidakpastian mulai kondusif, manajer investasi ataupun investor akan kembali memilih saham-saham LQ45," katanya.

Dia pun mengatakan sebaiknya investor wait and see terlebih dahulu jika ingin masuk saham-saham yang ada di indeks Pefindo25, karena sudah naik signifikan. "Kalau mau masuk sekarang untuk jangka panjang hindari dulu lah, sudah terlambat," kata Nafan.

Alfred Nainggolan juga mengatakan bahwa kenaikan indeks Pefindo25 sudah cukup besar dibandingkan oleh pasar dan saham lapis pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati