KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat masih turun 21,68% sejak awal tahun. Ini merupakan kesempatan berburu saham-saham berfundamental bagus yang harganya sedang terdiskon. Jadi, manfaatkan kesempatan ini untuk melakukan investasi di saham. Tapi jangan lupa tetap terapkan
money management. Kalau Anda belum punya gambaran bagaimana cara melakukan
money management dalam investasi saham, Anda bisa coba
money management ala EMTrade ini. Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam melakukan
money management. Pertama, pisahkan portofolio investasi Anda dengan portofolio
trading. Tentu saja, modal untuk investasi dan
trading juga harus disiapkan terpisah.
Kedua, alokasikan dana untuk porsi investasi sebesar 80%. Tahun 2020 adalah
investing year! Manfaatkan kesempatan langka ini. Alokasikan dana untuk
trading 20%.
Ketiga, untuk investasi , maksimal beli saham 5 saja. Tidak perlu borong banyak saham. Lakukan strategi cicil beli. Bagi modal Anda ke dalam beberapa kali pembelian.
Keempat, saat melakukan
trading , jangan terburu-buru ingin cepat untung dan jangan agresif. Ingat, kondisi
market dalam kecenderungan turun. Bagi pemula,
start small. Beli maksimal 10 saham saja. Jangan kalap borong semua saham. Selain itu, jangan lupa prinsip
cut losses short and let profit run. Batasi risiko sedini mungkin dan
hold saham yang masih kuat untuk naik. Biar lebih jelas, coba tengok ilustasi berikut. Asumsikan saat ini Anda memiliki modal awal Rp 100 juta. Bagi modal tersebut untuk investasi dan
trading. Dengan demikian, Anda akan memiliki modal untuk investasi Rp 80 juta (80% dari total modal). Investasi dilakukan hanya di lima saham. Artinya, Anda akan memiliki modal Rp 16 juta per saham. Asumsikan Anda melakukan cicil beli 4 kali lagi tahun ini, yaitu dari September sampai Desember. Berarti, setiap bulan Anda bisa cicil beli saham sebesar Rp 4 juta. Tentu saja, Anda harus memilih saham-saham dengan fundamental oke untuk investasi. EMTrade memiliki 12 saham referensi untuk investasi, yaitu BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, ICBP, INDF, HMSP, GGRM, UNVR, KLBF, TLKM, ASII. Sebagai contoh, kita pilih lima saham untuk investasi, yaitu BBCA, BBRI, ICBP, HMSP dan ASII. Silahkan lihat ilustrasi cicil beli saham investasi berikut ini!
Dari ilustrasi tersebut, ada perubahan jumlah lot untuk cicil beli setiap bulannya, karena harga saham juga berubah. Nilai pembelian tiap saham dibatasi di bawah Rp 4 juta. Melanjutkan contoh di atas, Anda akan memiliki modal untuk
trading sebesar Rp 20 juta. Anda bisa
trading di 10 saham. Jadi bila dirata-rata, Anda akan bisa membeli maksimal Rp 2 juta per saham. Untuk mengatur risiko ketika
trading, Anda perlu mematok
stop loss. Misal Anda membatasi kerugian maksimal 10%, dengan asumsi maksimal pembelian saham Rp 2 juta, artinya kerugian maksimal Rp 200.000. Kalau level stoploss tembus, Anda harus disiplin
cut loss. Anda juga bisa coba batasi kerugian di bawah 10% untuk memproteksi modal . Jadi, secara persentase, rugi per saham dibandingkan total modal kurang dari 1%.
Kalau misal dari awal Anda siap menanggung risiko 10% dari total modal, artinya Anda siap kehilangan Rp 2 juta. Hitung-hitung, ini jadi biaya belajar
trading. Rp 2 juta adalah batas kerugian maksimal dari satu portofolio. Kalau setiap
trading Anda rugi Rp 200.000, maka Anda punya kesempatan 10 kali untuk membatasi risiko. Cut loss adalah hal yang harus siap dihadapi. Jadikan ini sebagai momen belajar, sehingga
mindset dan
skill trading serta
investing bisa lebih berkembang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Harris Hadinata