JAKARTA. Rupanya tak hanya Bank Umum yang terkena getah gejolak ekonomi tahun lalu. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga mengalami perlambatan pertumbuhan kredit pada tahun lalu. Menurut Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo), sebetulnya walaupun kondisi ekonomi tahun lalu cukup bergejolak, namun BPR tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 18,79% tahun lalu. "Ini ditopang kinerja positif dalam penyaluran kredit di sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang selama ini menjadi fokus BPR," kata Joko saat dihubungi KONTAN, Rabu (26/2). Dibandingkan pertumbuhan kredit BPR pada tahun 2012, realisasi tahun lalu memang melambat. Hal ini tak lepas dari gejolak ekonomi yang mulai terjadi sejak triwulan III tahun lalu, mulai dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar serta tingginya inflasi. "Tentu ini berdampak bagi kinerja kami meskipun dibilang besar sekali juga tidak tepat," ujar pria yang kini menjabat sebagai Komisaris BPR Nusamba Group.
Melambat, kredit BPR tahun lalu masih melaju 18%
JAKARTA. Rupanya tak hanya Bank Umum yang terkena getah gejolak ekonomi tahun lalu. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga mengalami perlambatan pertumbuhan kredit pada tahun lalu. Menurut Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo), sebetulnya walaupun kondisi ekonomi tahun lalu cukup bergejolak, namun BPR tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit 18,79% tahun lalu. "Ini ditopang kinerja positif dalam penyaluran kredit di sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang selama ini menjadi fokus BPR," kata Joko saat dihubungi KONTAN, Rabu (26/2). Dibandingkan pertumbuhan kredit BPR pada tahun 2012, realisasi tahun lalu memang melambat. Hal ini tak lepas dari gejolak ekonomi yang mulai terjadi sejak triwulan III tahun lalu, mulai dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar serta tingginya inflasi. "Tentu ini berdampak bagi kinerja kami meskipun dibilang besar sekali juga tidak tepat," ujar pria yang kini menjabat sebagai Komisaris BPR Nusamba Group.