Melancong dengan aplikasi transportasi



Anda pernah tersesat atau salah jalan ketika bepergian ke suatu tempat? Pasti sangat menyebalkan. Lebih menjengkelkan lagi jika Anda bepergian dengan transportasi umum. Bukan saja melelahkan, waktu dan uang pun terbuang percuma.

Tapi, Anda tidak perlu menggerutu terus. Kini, ada teknologi praktis yang dapat menolong Anda memilih moda transportasi yang tepat untuk mencapai tempat tujuan Anda. Praktis, lantaran teknologi tersebut tertanam di peranti yang mudah dibawa ke mana-mana, yakni telepon seluler (ponsel).Ya, ponsel pintar Anda bisa menjelma menjadi kompas, yang mengklarifikasi arah tujuan tanpa perlu bertanya-tanya kepada orang di sekitar Anda.

Salah satu contoh aplikasi itu adalah Komutta. Ini adalah aplikasi transportasi publik di Jakarta. Aplikasi yang beredar di Android market ini menyodorkan panduan ringkas perihal rute perjalanan yang akan ditempuh, mulai dari titik keberangkatan hingga titik tujuan yang diinginkan. Komutta juga menyediakan informasi tentang rute transportasi publik, seperti angkot, bus Transjakarta, dan lainnya.


Misalnya, Anda tengah berada di kawasan Harmoni dan hendak menuju kawasan Thamrin dengan menumpang bus Transjakarta. Pemilik ponsel tinggal memasukkan halte busway dari titik keberangkatan hingga titik tujuan.

Begitu Anda menekan tombol enter, aplikasi karya lokal ini bakal langsung menyuguhkan informasi lengkap tentang rute perjalanan yang akan Anda tempuh bersama Transjakarta. Termasuk, halte transit yang harus dilalui, jika memang berpindah koridor.

Prospek bisnis menjanjikan

Lucky Sebastian, pengamat teknologi dari Gatorade IT, mengatakan, di jagat maya, khususnya pada platform Android, aplikasi transportasi publik kian menjamur. Menurut dia, fenomena ini terjadi lantaran prospek bisnisnya yang menjanjikan. Sebab, transportasi publik, khususnya di Ibukota Jakarta, menjadi sarana yang dibutuhkan oleh khalayak banyak.

Apalagi jumlah pengguna gadget dari waktu ke waktu berkembang sangat pesat. Informasi transportasi melalui layanan publik atau operator memiliki keterbatasan. Selain kena biaya, operator seringkali tengah sibuk. "Ini celah pasar bagi aplikasi transportasi publik," imbuh Lucky.

Abangkis Pribadi, pendiri MReunionlabs, developer aplikasi Komutta, menyatakan, total pengunduh aplikasi buatannya telah menembus angka 40.000 orang. Sejak diluncurkan pada September 2011, terdapat sekitar 15.000 pengguna aktif Komutta. "Dari segi bisnis, aplikasi transportasi membuka peluang kerja sama yang besar dengan korporasi transportasi," ujarnya.

Laurensius Londa pun mengecap gurih bisnis aplikasi transportasi publik. Lewat payung usaha Trustudio, Laurensius menawarkan aplikasi Javelt. Ini adalah aplikasi yang berisi serba-serbi informasi travel.

Sejak diluncurkan April 2011, user download Javelt telah mencapai 5.000 orang. Laurenisus memasang target 10.000 pengguna Javelt hingga akhir 2012.

Tak hanya itu, Laurensius meluncurkan Indonesia FlightBoard pada Oktober tahun lalu. Aplikasi Indonesia FlightBoard memuat informasi 25 bandara di seluruh Indonesia. Informasinya berisi jam keberangkatan, jam kedatangan, dan status penerbangan lainnya. Kini, jumlah pengguna Indonesia FlightBoard mencapai 8.000 orang. "Kami targetkan jumlahnya menjadi 50.000 sampai akhir tahun," pungkas Laurensius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari