KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (
CNMA) bidik dana segar sebesar Rp 2,25 triliun dari rencana
Initial Public Offering (IPO) dan berencana menambah jumlah layar di seluruh Indonesia. CNMA menyiapkan anggaran sekitar US$ 500.000 per layar. Corporate Secretary Cinema XXI Tri Rudy Anitio mengatakan, pihaknya akan menambah jumlah layar sekitar 10% per tahun hingga lima tahun ke depan. “Tahun ini kita sudah ada plan 80 layar yang akan buka di tahun ini dan tahun depan akan buka lagi 140 layar, tersebar di banyak kota, ada di jawa dan luar jawa,” kata Tri, Rabu (8/2).
Baca Juga: Tetapkan Harga IPO Rp 270 per Saham, Cinema XXI (CNMA) Bakal Raup Rp 2,25 Triliun Cinema XXI menerbitkan 8,33 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0% dari modal ditempatkan dan disetor IPO dengan harga penawaran sebesar Rp 270 untuk setiap lembar saham. Selain itu, sekitar 15% dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha CNMA. Sisanya, sekitar 20% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank CNMA.
Optimisme CNMA akan prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia tecermin dari minat investor pada masa penawaran awal yang telah berlangsung pada tanggal 10 – 14 Juli 2023 dan masa penawaran umum yang telah berlangsung pada tanggal 27 – 31 Juli 2023 lalu.
Baca Juga: Patok Harga IPO Rp 270 per Saham, Cinema XXI (CNMA) Bakal Kantongi Rp 2,25 Triliun Tri mengatakan, setiap bulan selalu ada film yang box office, juga ada film yang flop. CNMA tidak bisa menilai kinerja pada setia film. Namun, pada film yang sedang naik daun seperti, Oppenheimer dan Barbie memiliki kinerja yang cukup bagus, di atas ekspektasi CNMA. “Dinilainya itu per film, itu ga bisa dipukul rata film nasional atau inter yang lebih tinggi. Saya berikan contoh KKN bisa 10 juta penonton film import yang bisa mencapai angka itu,” jelas Tri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli