Melantai di Bursa, UBC Medical Indonesia (LABS) Oversubscribe 250 Kali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (10/7). LABS jadi emiten ke 31 yang tercatat di BEI di tahun 2024.

LABS mencatatkan kelebihan permintaan alias oversubscribe lebih dari 250 kali dengan jumlah investor sebanyak lebih dari 31.275 investor yang terdiversifikasi baik investor perorangan, institusi, nasional, maupun asing.

Perusahaan distributor alat kesehatan ini menawarkan 700 juta saham. Ini setara dengan 17,72% dari modal ditempatkan dan disetor pasca penawaran umum perdana.


UBC Medical Indonesia menetapkan harga penawaran awal atau book building di kisaran Rp 102 per saham. Alhasil, LABS bisa mengantongi dana segar sebanyak-banyaknya Rp 71,40 miliar.

Baca Juga: Resmi Melantai di BEI Hari Ini, Saham UBC Medical Indonesia (LABS) Naik 34,31%

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Lotus Andalan Sekuritas.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja antara lain untuk biaya operasional seperti, pembelian barang dagangan, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya, dan pelunasan utang usaha kepada pemasok.

Perseroan berfokus pada penyediaan alat Kesehatan diagnostic in-vitro (instrumen) dan consumables/reagen, yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan.

Perseroan saat ini ditunjuk sebagai distributor dari principal principal yang merupakan produsen bioteknologi dari Negara-negara Maju yang antara lain: Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia.

Direktur Utama LABS FX Yoshua Raintjung menjelaskan langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.

Menurut Yoshua, kinerja perusahaan sampai Desember 2023 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif.

 
LABS Chart by TradingView

”Selama 3 tahun terakhir, Perseroan telah meningkatkan reputasinya di pasar alat kesehatan sebagai salah satu pemasok unggulan untuk produk skrining bayi baru lahir dan infeksi tuberkulosis laten (ILTB),” ujarnya saat IPO LABS, Rabu (10/7).

Yoshua mengakui, LABS optimistis dengan prospek Industri Kesehatan saat ini, terutama pasca-covid 19. Sebab, Pemerintah mulai akan memfokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045.

“Hal tersebut diyakini akan meningkatkan penyerapan atas produk alat Kesehatan dan reagen Perseroan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari