Melantai empat hari dengan kenaikan 182%, saham Pradiksi Gunatama (PGUN) masuk UMA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya unusual market activity atas saham PGUN tersebut, perlu kami sampaikan bahwa BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ungkap BEI dalam pengumuman, Jumat (10/7).

Keterbukaan informasi terakhir PGUN adalah informasi tanggal 6 Juli terkait pencatatan saham dari penawaran umum. Informasi saja, PGUN baru mencatatkan saham di BEI pada Selasa (7/7).


Baca Juga: Kenaikan IHSG dan tiga emiten baru mengerek kapitalisasi bursa pekan ini

Harga saham PGUN mengakumulasi kenaikan 182% dalam empat hari perdagangan ke Rp 324 per saham hingga Jumat (10/7). Pada hari perdana, harga saham emiten yang masuk ke dalam sektor agriculture dengan subsektor plantation ini melesat 34,78% ke Rp 155 per saham dari harga initial public offering (IPO) pada Rp 115 per saham.

Dalam empat hari perdagangan setelah tercatat di BEI, harga saham Pradiksi Gunatama selalu naik hingga mentok auto rejection atas. Pada perdagangan perdana dan hari kedua, harga saham PGUN menguat hampir 35%. Pada hari ketiga dan keempat hingga Jumat (10/7), harga saham PGUN menguat masing-masing 25% dan 24,61% karena harga saham emiten baru ini sudah melewati Rp 200 per saham.

BEI berharap investor dapat memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi emiten jika belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.

Baca Juga: Pradiksi Gunatama (PGUN) raup Rp 103,5 miliar dari IPO, berikut rincian penggunaannya

PGUN merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit, termasuk pembibitan. Selain itu, Pradiksi menjalankan usaha industri pengolahan crude palm oil (CPO) dan crude palm kernel oil. PGUN memiliki kegiatan usaha penunjang di bidang kontruksi dan pengangkutan.

PGUN memiliki perkebunan kelapa sawit 22.586 hektare di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Areal tanam mencapai 12.869 hektare dengan tanaman telah menghasilkan seluas 11.669 hektare, tanaman belum menghasilkan 1.200 hektare.

PGUN juga memiliki pabrik kelapa sawit yang beroperasi sejak Agustus 2019. Pabrik ini memiliki kapasitas 60 ton per jam dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton per jam.

Baca Juga: Saham IPO Tetap Melejit di Saat IHSG Tertekan, Investor Perlu Lebih Cermat

Pada perhelatan IPO, Pradiksi menawarkan 900 juta saham dengan harga penawaran Rp 115 per saham. Berdasarkan prospektus, Pradiksi Gunatama meraup dana segar Rp 103,5 miliar lewat aksi korporasi IPO.

Pradiksi akan menggunakan 40% dana IPO untuk belanja modal pembangunan infrastruktur dan 60% untuk modal kerja yaitu pembelian pupuk, tandan buah segar, dan operasional lainnya.

Pemegang saham terbesar PGUN adalah PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya yang masing-masing memiliki 41% saham setelah IPO. Sedangkan saham pubik mencapai 18%.

Baca Juga: Resmi tercatat di BEI, saham Pradiksi Gunatama (PGUN) melesat 34,78%

Pada akhir 2019, PGUN memiliki total aset Rp 1,94 triliun. Total liabilitas emiten perkebunan ini mencapai Rp 1,19 triliun dengan ekuitas Rp 745,81 miliar.

Di tahun lalu, PGUN meraup pendapatan Rp 229,25 miliar. Pendapatan ini naik 171% dari Rp 84,51 miliar pada tahun 2018.

Tapi, Pradiksi Gunatama masih merugi Rp 21,74 pada tahun lalu. Kerugian ini mengecil 62% dari kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 59,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati