Beberapa tahun lalu, para pedagang emas dan perhiasan di Melawai Plaza, Jakarta mengaku, penjualan terus ada. Soalnya pada umumnya, mereka punya pelanggan.Dan memang, menurut kalangan pedagang, emas tetap dan terus menjadi barang yang diminati baik dalam bentuk perhiasan ataupun batangan untuk investasi. Itulah sebabnya bisnis penjualan emas tetap berkembang dan sentra penjualan bertambah.Para pedagang emas di Melawai Plaza mengaku, meski tidak seramai beberapa tahun lalu, namun mereka mengaku masih memiliki pelanggan setia. Karena itu, omzet rata-rata masih cukup tinggi mencapai sekitar Rp 50 juta per hari.Azwirman, pemilik Toko Mas Singgalang di Melawai Plaza mengatakan, omzet itu, ia bisa mengantongi pendapatan bersih 10%nya. Namun pendapatan bersih ini sering turun naik seiring fluktuasi harga emas.Ismail, Pengelola Melawai Plaza dari PT Metro Realty, Ismail bilang rata-rata pengunjung Melawai Plaza di hari-hari biasa sekitar 100 orang. Jumlah ini akan lebih banyak saat-saat menjelang hari besar keagamaan seperti Natal, Idul Fitri, Idul Adha. Di saat-saat itulah, omzet para pedagang naik. Edward Valentino, pemilik kios emas Tiara Gold & Jewellery mengatakan, selain emas perhiasan, saat ini masyarakat juga banyak mencari emas logam mulia (LM). “Namun kita kebanyakan masih menjual emas perhiasan. Kalau LM orang-orang bisa mencek harga di situs Antam. Sebenarnya harga yang kita tawarkan tidak beda jauh,” katanya. Menurut Edward, animo masyarakat terhadap emas batangan atau LM makin meninggi sejak sekitar dua tahun lalu. Hal itu, menurutnya, karena ada perubahan pola investasi dari dulunya lebih banyak memakai tabungan bank ke emas LM.Para pelanggan biasanya membeli LM karena tertarik untuk berinvestasi, namun ada juga yang hanya karena ikut-ikutan kerabat atau teman mereka. “Buktinya ada yang kalau harga emas LM naik malah membeli, mungkin dikira harga sedang bagus. Kalau turun malah dijual. Banyak yang belum begitu paham,” ujar Edward.Walau pembeli LM banyak, penjualan emas LM belum menggeser dominasi penjualan perhiasan. Di sentra ini, masih lebih banyak pembeli yang membeli perhiasan daripada emas batangan. Oleh karena itu pada umumnya pedagang lebih banyak dan lebih suka menjual emas perhiasan dibanding LM. Selain permintaan yang tinggi, mereka juga bisa mengambil margin ongkos kirim dari pemasok dan ongkos pembuatan. “Tapi kalau tanya LM, semua pedagang di sini rata-rata punya,” ucap Azwirman.Azwirman bilang, sebagian besar pedagang emas Melawai Plaza mendapatkan pasokan emas perhiasan dari industri di Surabaya. Dari Surabaya, perhiasan didistribusikan lewat agen yang menawarkan langsung ke pedagang. Selain mendapatkan emas dari agen, pedagang juga melakukan transaksi pembelian emas dari pelanggan. Mereka mengaku lebih suka membeli dari pelanggan karena harganya lebih murah. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Melawai Plaza: Emas perhiasan masih mendominasi
Beberapa tahun lalu, para pedagang emas dan perhiasan di Melawai Plaza, Jakarta mengaku, penjualan terus ada. Soalnya pada umumnya, mereka punya pelanggan.Dan memang, menurut kalangan pedagang, emas tetap dan terus menjadi barang yang diminati baik dalam bentuk perhiasan ataupun batangan untuk investasi. Itulah sebabnya bisnis penjualan emas tetap berkembang dan sentra penjualan bertambah.Para pedagang emas di Melawai Plaza mengaku, meski tidak seramai beberapa tahun lalu, namun mereka mengaku masih memiliki pelanggan setia. Karena itu, omzet rata-rata masih cukup tinggi mencapai sekitar Rp 50 juta per hari.Azwirman, pemilik Toko Mas Singgalang di Melawai Plaza mengatakan, omzet itu, ia bisa mengantongi pendapatan bersih 10%nya. Namun pendapatan bersih ini sering turun naik seiring fluktuasi harga emas.Ismail, Pengelola Melawai Plaza dari PT Metro Realty, Ismail bilang rata-rata pengunjung Melawai Plaza di hari-hari biasa sekitar 100 orang. Jumlah ini akan lebih banyak saat-saat menjelang hari besar keagamaan seperti Natal, Idul Fitri, Idul Adha. Di saat-saat itulah, omzet para pedagang naik. Edward Valentino, pemilik kios emas Tiara Gold & Jewellery mengatakan, selain emas perhiasan, saat ini masyarakat juga banyak mencari emas logam mulia (LM). “Namun kita kebanyakan masih menjual emas perhiasan. Kalau LM orang-orang bisa mencek harga di situs Antam. Sebenarnya harga yang kita tawarkan tidak beda jauh,” katanya. Menurut Edward, animo masyarakat terhadap emas batangan atau LM makin meninggi sejak sekitar dua tahun lalu. Hal itu, menurutnya, karena ada perubahan pola investasi dari dulunya lebih banyak memakai tabungan bank ke emas LM.Para pelanggan biasanya membeli LM karena tertarik untuk berinvestasi, namun ada juga yang hanya karena ikut-ikutan kerabat atau teman mereka. “Buktinya ada yang kalau harga emas LM naik malah membeli, mungkin dikira harga sedang bagus. Kalau turun malah dijual. Banyak yang belum begitu paham,” ujar Edward.Walau pembeli LM banyak, penjualan emas LM belum menggeser dominasi penjualan perhiasan. Di sentra ini, masih lebih banyak pembeli yang membeli perhiasan daripada emas batangan. Oleh karena itu pada umumnya pedagang lebih banyak dan lebih suka menjual emas perhiasan dibanding LM. Selain permintaan yang tinggi, mereka juga bisa mengambil margin ongkos kirim dari pemasok dan ongkos pembuatan. “Tapi kalau tanya LM, semua pedagang di sini rata-rata punya,” ucap Azwirman.Azwirman bilang, sebagian besar pedagang emas Melawai Plaza mendapatkan pasokan emas perhiasan dari industri di Surabaya. Dari Surabaya, perhiasan didistribusikan lewat agen yang menawarkan langsung ke pedagang. Selain mendapatkan emas dari agen, pedagang juga melakukan transaksi pembelian emas dari pelanggan. Mereka mengaku lebih suka membeli dari pelanggan karena harganya lebih murah. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News