Melawan arah bursa Asia, IHSG berhasil naik tipis



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melawan arah pelemahan bursa regional Asia di tengah aksi jual global, Rabu (3/2). Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,19% atau 8,673 poin ke level 4.596,108.

Penguatan IHSG hanya ditopang 96 saham yang menghijau. Sementara, 161 saham memerah dan 100 saham lainnya stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 3,59 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,90 triliun.

Enam indeks sektoral menghijau, dipimpin infrastruktur naik 0,95%. Sedangkan, empat sektor yang memerah antara lain; keuangan turun 0,82%, konstruksi turun 0,54%, perdagangan turun 0,21%, dan pertanian turun 0,13%.


Laju IHSG hari ini tertahan oleh aksi jual asing. Di pasar reguler, net sell asing mencapai Rp 197,936 miliar dan net sell asing keseluruhan mencapai Rp 168,923 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Indofood CBP Sukses Tbk (ICBP) naik 5,90% ke Rp 15.250, PT Charoen Pokphand Tbk naik 5,45% ke Rp 3.675, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 3,65% ke Rp 7.800.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 6,69% ke Rp 237, PT Lippo Karawaci tbk (LPKR) turun 3,81% ke Rp 1.010, dan PT Semen Indonesia (SMGR) turun 3,01% ke Rp 10.475.

Di sisi lain, bursa saham Asia jatuh di tengah gejolak harga minyak dan pendapatan perusahaan yang mengecewakan yang mendorong aksi jual global aset berisiko. Investor berada tengah kekhawatiran yang mendalam perihal melemahnya pertumbuhan global.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 2,3% menjadi 118,91 pada 05:01 sore waktu Tokyo, Rabu (3/2) karena anjloknya bursa Jepang dan Hong Kong. Runtuhnya harga minyak serta kekhawatiran mengenai perlambatan China terus mengacaukan pasar di seluruh dunia, dengan Indeks saham di wilayah tersebut menurun sebanyak 9,9% tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto