Melemah Pekan Lalu, Begini Prediksi Rupiah Sepekan ke Depan



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kurs rupiah melemah dengan kecenderungan stabil dalam perdagangan sepekan. Jumat (19/7), kurs rupiah spot pekan melemah 0,22% ke Rp 16.191 per dolar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan, rupiah spot melemah 0,33% terhadap dolar AS. 

Selaras dengan pergerakan di pasar spot, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) terpantau ikut melemah 0,24% ke Rp 16.199 per dolar AS pada perdagangan Jumat. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 0,27%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.150 per dolar AS-Rp 16.275 per dolar AS sepanjang minggu depan.


Josua memprediksi pada pekan depan, rupiah akan berpotensi melemah terbatas akibat potensi penguatan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS, yang akan dirilis pada Kamis (25/7) malam. 

Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong memperkirakan, rupiah masih akan tertekan di tengah absennya data ekonomi penting dari domestik maupun AS. Dia memproyeksi, rupiah akan lanjut melemah dan berada di level Rp 16.150 per dolar AS-Rp 16.250 per dolar AS pada pekan depan.

Baca Juga: IHSG Turun 0,45% Sepekan, Berpotensi Naik pada Senin (22/7)

Lukman menuturkan bahwa rupiah sempat menguat oleh prospek pemangkasan suku bunga the Fed yang meningkat, namun rupiah berbalik tertekan oleh sentimen risk off di pasar sepekan terakhir.

“Hal tersebut dipicu oleh kekhawatiran tensi perang dagang China AS,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7). 

Josua mengatakan, sepekan terakhir melemah akibat ketidakpastian geopolitik AS. Padahal, rupiah sempat menguat hingga menyentuh 16.100 akibat perubahan ekspektasi investor terhadap pemotongan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) menjadi 75 bps dari sebelumnya yang hanya 50 bps.

Selain itu, Josua menjelaskan bahwa rupiah melemah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (19/7) akibat sentimen dari ketidakpastian geopolitik di AS yang berlanjut, sehingga memicu peningkatan sentimen risk-off. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati