KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melempen pada pekan lalu. IHSG turun 0,74% atau 53,30 poin ke level 7.161,25 pada Jumat (15/11). Selama sepekan, IHSG longsor 1,73%. VP Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan pelemahan IHSG diperkirakan sudah mulai terbatas dengan saat ini sedang uji
demand area dalam rentang level 7.055-7.100 dengan RSI menunjukkan masuk ke dalam area jenuh jual. "Rentang pergerakan IHSG besok diperkirakan dalam level
support 7.080 dan
resistance 7.238," kata Audi kepada Kontan, Minggu (17/11).
Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Investasi, SRTG & PALM yang Catat Laba di Kuartal III 2024 Audi menerangkan pasar saat ini menantikan rilis keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (Bank Indonesia) yang diperkirakan tetap pada level 6%, terlebih pasca pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir. "Meski demikian, hal ini akan menjadi sentimen negatif untuk pasar, terlebih jika pemangkasan suku bunga acuan tidak sesuai ekspektasi pasar," ucapnya. Selain itu, sentimen pembagian dividen interim dari beberapa emiten masih akan menjadi pemanis bagi pasar, meski dividen
yield yang cenderung moderat. "Investor dapat
wait and see terlebih dulu dan konfirmasi jika terjadi penguatan atau bertahan di atas
demand zone saat ini maka peluang
teknikal rebound dapat terjadi," jelasnya. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG berpeluang menguat terbatas dengan area
support di 7.149 dan
resistance di 7.172 pada perdagangan Senin (18/11). Dari sisi sentimen, Herditya memperkirakan, pergerakan IHSG akan dipengaruhi beberapa hal.
Pertama, pergerakan harga komoditas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berpeluang menguat. "
Kedua, masih adanya kekhawatiran akan terjadinya
outflow pada IHSG," jelas Herditya kepada Kontan, Minggu (17/11).
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Banyak Diborong Asing Sepekan Terakhir Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di target harga Rp 2.900-Rp 3.000 per saham, kemudian PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) pada target harga Rp 1.730-Rp 1.765 per saham. Serta, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan target harga Rp 388-Rp 400 per saham. Sementara itu, Audi merekomendasikan untuk mencermati beberapa saham dengan analisis teknikal, antara lain:
1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 3.790
- Resistance: Rp 4.170
2. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) - Rekomendasi: Trading buy
- Support: Rp 1.930
- Resistance: Rp 2.290
3. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) - Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 800
- Resistance: Rp 915
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat