Berbekal intuisi Wall Street, Thomas Tull punya cara unik membesarkan rumah produksi film Legendary Entertainment. Selain jeli memilih film yang bakal diproduksi, Tull memiliki keahlian melobi investor. Sejak berdiri, sederet nama besar investor tercatat pernah menjadi pemegang saham Legendary. Misalnya saja Falcon dan Accel Partners. Setelah tukar guling berkepanjangan, Tull akhirnya melepas sebagian saham di Legendary ke tangan miliarder China.Meski kaya raya dari industri perfilman Hollywood, sejatinya sepak terjang Thomas Tull lebih banyak sebagai investor ketimbang produser film. Sejak mendirikan rumah produksi Legendary Entertaiment, Tull kerap menggelar transaksi jual-beli saham perusahaan.Di awal berdiri, koneksi dan keahlian negosiasi Tull tercermin lewat keberhasilannya mendulang dana segar sebesar US$ 500 juta dari sejumlah investor. Dana ini kemudian digunakan sebagai modal kerjasama dengan Warner Bross untuk memproduksi sejumlah film.
Melepas sebagian saham ke miliarder China(4)
Berbekal intuisi Wall Street, Thomas Tull punya cara unik membesarkan rumah produksi film Legendary Entertainment. Selain jeli memilih film yang bakal diproduksi, Tull memiliki keahlian melobi investor. Sejak berdiri, sederet nama besar investor tercatat pernah menjadi pemegang saham Legendary. Misalnya saja Falcon dan Accel Partners. Setelah tukar guling berkepanjangan, Tull akhirnya melepas sebagian saham di Legendary ke tangan miliarder China.Meski kaya raya dari industri perfilman Hollywood, sejatinya sepak terjang Thomas Tull lebih banyak sebagai investor ketimbang produser film. Sejak mendirikan rumah produksi Legendary Entertaiment, Tull kerap menggelar transaksi jual-beli saham perusahaan.Di awal berdiri, koneksi dan keahlian negosiasi Tull tercermin lewat keberhasilannya mendulang dana segar sebesar US$ 500 juta dari sejumlah investor. Dana ini kemudian digunakan sebagai modal kerjasama dengan Warner Bross untuk memproduksi sejumlah film.