KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk berhasil mencatatkan Laba Bersih setelah pajak sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 123,7% secara tahunan alias
year-on-year (YoY). Pertumbuhan Laba Bersih ini dikontribusi dari Pendapatan Operasional sebesar Rp 5,6 triliun atau tumbuh sebesar 13,6% YoY didukung pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 6,7% YoY. Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan usaha bersama dalam menerapkan strategi perusahaan untuk terus perkuat inovasi produk dan jasa perbankan digital. Juga memperdalam kemitraan strategis, dan menjadi bagian dari keseharian nasabah dalam melakukan transaksi keuangan. “Ke depannya kami akan terus menjaga pertumbuhan dan profitabilitas berkelanjutan melalui pertumbuhan kredit sehat serta manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian yang baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (29/8).
PermataBank juga mencapai pertumbuhan aset sebesar 7,9% YoY menjadi sebesar Rp 230 triliun. Lebih lanjut, biaya pencadangan kredit menurun sebesar 33,9% menjadi Rp 994 miliar dibandingkan Rp 1,5 triliun tahun lalu seiring dengan perbaikan kualitas kredit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Aset BTN Syariah Capai Rp 37,3 Triliun, Ini Dampaknya ke BSI Jika Dilakukan Merger Dampak penurunan biaya pencadangan kredit ini juga terlihat dalam perbaikan rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi sebesar 74,2% atau membaik 11,8% dibandingkan rasio BOPO di semester pertama tahun lalu sebesar 86,0%. PermataBank terus berkomitmen dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang tumbuh 11,4% menjadi sebesar Rp 134,7 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 14,2% dan 19,5%. Sejalan dengan hal ini, rasio RIM Bank juga mengalami perbaikan menjadi 78% dari sebelumnya 70% di kuartal I tahun 2022. Namun demikian, Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi global dan dampak pandemi yang masih terus berlanjut dimana hal ini berpengaruh terhadap risiko kredit inheren. Rasio NPL gross di akhir bulan Juni 2022 terjaga pada level 3,1% membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2%. Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,5% dibandingkan dengan 0,7% di akhir Desember 2021 lalu. Rasio NPL
coverage terjaga baik di kisaran 230%, atau meningkat dibandingkan 218% di periode yang sama tahun lalu. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset. Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah tumbuh solid sebesar 10,3% terutama dikontribusi dari pertumbuhan Giro sebesar 37,7% dan Tabungan sebesar 11,2% sesuai dengan strategi Bank untuk terus memfokuskan pertumbuhan CASA yang merupakan sumber dana murah dan stabil, dalam upaya pengembangan waralaba deposito Bank. Sejalan dengan hal ini, rasio CASA Bank meningkat menjadi 58,7%, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar 54,0%. Dengan demikian posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik untuk mendukung pernyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih kompetitif dalam jangka panjang.
Baca Juga: Bank Mandiri Catatkan 118 Juta Transaksi Menggunakan BI-Fast hingga Juli Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 33% dan 25%, dimana hal ini menjadi
key enabler bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.
Lebih lanjut, dengan tetap menjaga keseimbangan di antara tingkat pengembalian yang menarik bagi pemegang saham dan menjaga struktur permodalan Bank yang optimal, pada Kuartal 2 tahun 2022 ini, PermataBank telah membagikan dividen sebesar Rp307 miliar atau sebesar Rp8,5 per lembar saham dalam bentuk dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 kepada para pemegang saham yang berhak. PermataBank terus berinvestasi dalam teknologi digital yang mendukung pertumbuhan volume dan penjualan Bank yang lebih cepat. Selama tengah tahun pertama 2022 jumlah total transaksi
e-channel Bank meningkat 24,2% yoy serta jumlah pengguna PermataMobile X meningkat 42%. Dalam memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan pelanggan, sebagai bagian dari Bangkok Bank Group dan melalui jaringan internasional, keahlian serta skala pemegang saham, PermataBank terus memperluas ekosistem partner Bank serta membangun sinergi dengan Bangkok Bank melalui keahlian dan dukungan mereka di perbankan korporasi, serta inisiatif lintas negara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi