KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Hatten Bali Tbk (
WINE) melesat ke
auto rejection atas (ARA) pada perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/1). Harga saham WINE menguat Rp 45 atau 34,88% ke Rp 174 per saham. Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Helen, menyoroti WINE punya prospek bisnis yang menarik. Hal ini didorong oleh pemulihan pariwisata menuju ke level sebelum pandemi covid-19. Terutama di pasar utama WINE, yakni Bali. "Prospek industri wine didukung oleh pemulihan pariwisata. Daerah tujuan wisata turis asing di Indonesia diharapkan pulih, bahkan meningkat di tahun 2023," kata Helen kepada Kontan.co.id, Selasa (10/1).
Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana menambahkan, selain dari pariwisata, industri wine akan ikut terpapar katalis positif dari tren konsumsi di segmen menengah-atas. Pencabutan PPKM dan pulihnya mobilitas masyarakat juga akan menjadi angin segar bagi bisnis WINE.
Baca Juga: Incar Pertumbuhan Penjualan 30%, Intip Strategi Bisnis Hatten Bali (WINE) Setelah IPO Meski punya prospek ciamik, untuk saat ini Helen masih belum punya rekomendasi terhadap saham WINE. Sementara itu, Raditya menyarankan pelaku pasar yang sudah mengoleksi WINE saat IPO bisa terlebih dulu merealisasikan cuan atau
profit taking sebagian. Hal ini untuk mengantisipasi volatilitas harga di tengah kondisi pasar saham yang belum stabil. Sedangkan bagi investor yang belum masuk, Raditya merekomendasikan
wait and see terlebih dulu. Investor bisa mencermati volatilitas harga saham WINE dalam beberapa hari ke depan. "Disiplin dalam
money-risk management untuk saham-saham baru IPO.
Exit ketika sudah cukup, karena kemungkinan (volatilitas) yang terjadi sangat besar. Lebih baik
take profit dulu daripada profitnya kembali diambil
market," ungkap Raditya. Hanya saja, semua akan kembali pada strategi investasi masing-masing pelaku pasar. Saran dari Helen, tetap cermat melihat valuasi, kemudian bisa menjadi perbandingan dengan perusahaan sejenis yang sudah diperdagangkan di BEI.
Baca Juga: Jobubu Jarum Minahasa (BEER) akan Ekspansi ke Pasar Ekspor, Bidik Singapura dan Eropa Sebagai informasi, Hatten Bali memiliki usaha terintegrasi dari budidaya pengembangan buah anggur di kebun, pengolahannya sampai dengan pendistribusian. WINE memiliki kebun anggur yang dikelola sendiri seluas 25 ha, serta bermitra dengan petani setempat.
Presiden Direktur Hatten Bali, Ida Bagus Rai Budarsa, optimistis prospek bisnis dan pertumbuhan pendapatan WINE akan positif. Melihat tren konsumsi wine pada masyarakat menengah atas serta tingkat pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang semakin besar. "Dengan berkembangnya produk dan minat atas industri ini di Indonesia, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi," tandas Bagus Rai lewat keterangan tertulis. Dalam penawaran umum perdana saham atau
initial public offering (IPO), Hatten Bali melepas 678 juta saham atau setara dengan 25,02% dari modal disetor dan ditempatkan, dengan harga Rp 129 per saham. Lewat aksi korporasi ini, WINE menerima dana segar sebesar Rp 87,46 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati