Melesat, Tesla catatkan pendapatan hingga US$ 10,4 miliar pada kuartal I 2021



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tesla inc telah mengumumkan kinerja perusahaan pada kuartal I-2021 dengan mencatatkan pendapatan mencapai US$ 10,4 miliar atau tumbuh hingga 74% yoy. Pertumbuhan tersebut terjadi seiring dengan rekor pengiriman yang dilaporkan pembuat kendaraan listrik tersebut selama tiga bulan pertama tahun 2021. 

Sebelumnya, Tesla melaporkan pengiriman kendaraan kuartal pertama yang mencapai rekor 184.800 unit dengan sebagian besar terdiri dari Model 3 dan Y yang lebih terjangkau. Rekor terjadi ketika Tesla dan industri otomotif lainnya bersaing dengan masalah kekurangan semikonduktor dan gangguan akibat adanya pandemi COVID-19. 

Hasil tersebut menunjukkan pertanda baik bagi hasil operasi kuartal pertama pembuat kendaraan listrik terbesar ini. Margin kotor otomotif secara tak terduga meningkat menjadi 26,5% dengan pemotongan biaya membantu memperluas profitabilitas. Hal ini terjadi ketika penjualan model-model dengan harga lebih rendah dari Tesla sangat mengungguli kendaraan Model S dan X yang bermargin lebih tinggi. 


Baca Juga: Laba perusahaan manufaktur China di bulan Maret 2021 tumbuh 92% dalam setahun

Dalam suratnya kepada pemegang saham, Tesla mengatakan masih berencana untuk mencapai pertumbuhan tahunan rata-rata 50% dalam pengiriman kendaraan di tahun ini sesuai ucapan CEO Elon Musk pada Januari lalu. Tahun lalu, Tesla mengirimkan kurang dari setengah juta kendaraan, jauh dari perkiraan Wall Street pada saat itu.

"Dalam beberapa tahun kami mungkin tumbuh lebih cepat, yang kami perkirakan akan terjadi pada 2021. Tingkat pertumbuhan akan bergantung pada kapasitas peralatan kami, efisiensi dan kapasitas operasional, serta stabilitas rantai pasokan." ujar perusahaan seperti dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (27/4)

Sampai saat ini, banyak analis di Wall Street memandang permintaan dari China sebagai kekuatan utama di balik kemenangan beruntun perusahaan. Analis Wedbush, Dan Ives menyarankan China dapat mencapai sekitar 40% dari total pengiriman global Tesla di tahun depan. 

"Tesla terus melihat meningkatnya permintaan yang terpendam di seluruh China dan Eropa, dengan AS di ambang melihat perubahan lebih lanjut dalam permintaan di negara kami, opini setelah plafon kredit pajak EV dicabut," tulis Ives dalam catatan yang diterbitkan menjelang pengumuman hasil pendapatan Tesla

Baca Juga: China tetap kirim kapal patroli ke Senkaku, meski AS-Jepang beri peringatan

Dia bilang Tesla mendapat dampak menguntungkan dari insentif pemerintahan Biden sebagai "gelombang pasang hijau" yang dapat meningkatkan kinerjanya. Selain itu, Ives juga mengatakan bahwa Tesla saat ini perlu fokus untuk mengatasi beberapa masalah seperti kekurangan chip dan catatan keselamatan pilot otomatisnya yang sempat mengakibatkan kecelakaan di Texas.

Peran cryptocurrency dalam strategi masa depan Tesla juga ditetapkan menjadi titik fokus dalam hasil pendapatan di kuartal I. Perusahaan mengungkapkan pada bulan Februari telah membeli bitcoin senilai US$ 1,5 miliar dan mulai menerima cryptocurrency sebagai metode pembayaran untuk kendaraannya pada akhir Maret. 

Kas dan setara kas akhir kuartal turun US$ 2,2 miliar menjadi US$ 17,1 miliar. Hal tersebut terutama didorong oleh arus kas keluar bersih sebesar US$ 1,2 miliar dalam pembelian mata uang kripto. “Penjualan bitcoin menghasilkan dampak positif $101 juta pada hasil kuartalan," tambah perusahaan.

Selanjutnya: Belum pernah terjadi, China tugaskan tiga kapal perang di Laut China Selatan

Editor: Tendi Mahadi