JAKARTA. Pertumbuhan positif industri asuransi tampaknya tidak serta merta mengerek pendapatan premi PT Asuransi Takaful Umum. Buktinya, berdasarkan hitung-hitungan sementara, pencapaian premi Takaful sepanjang tahun ini hanya sebesar Rp 220 miliar atau di bawah target 2010 yang dipatok Rp 230 miliar. Sebetulnya, ini bukan pertama kali dirasakan Takaful.2009 lalu, target pendapatan premi Takaful juga meleset, yakni dari Rp 220 miliar yang dipatok, cuma Rp 201 miliar atau 91% yang berhasil dikantongi. “Kondisi yang tidak mengenakkan ini lantaran penetrasi pasar asuransi syariah di Indonesia masih sangat kecil,” terang Direktur Operasional Takaful Maad Santani kepada KONTAN, kemarin (1/1).Apalagi, sambung dia, dengan pasar yang masih terbatas, pemain di industri asuransi syariah terus bermunculan. Ini berarti, kesempatan untuk bersaing merebut pasar yang terbatas tersebut semakin ketat.Ke depan, Takaful bakal lebih lihai mengatur strategi pemasaran produk, termasuk proaktif menggandeng kerja sama dengan bank-bank berbasis syariah, mengingat minat masyarakat terhadap produk asuransi syariah terus tumbuh.Kendati demikian, Maad menegaskan, Takaful tetap mencatatkan pertumbuhan premi di sepanjang tahun ini. “Toh, pendapatan premi tetap tumbuh di kisaran 10% menjadi sekitar Rp 220 miliar di 2010 ini dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp 201 miliar.”Di 2011 ini, Takaful mengincar pertumbuhan premi sebanyak 20%. Dengan strategi pemasaran yang lebih tajam, termasuk dukungan tenaga pemasaran yang handal, Maad optimistis, targetnya bakal tercapai.Maklum, Direktur Utama Takaful Dadang Sukresna sebelumnya menyebut, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk fokus mendongkrak penerimaan premi dari lini bisnis broker asuransi, keagenan, bank, dan direct business.Hingga saat ini, pendapatan premi Takaful masih didominasi oleh produk asuransi properti dan kendaraan bermotor. Nah, khusus unit kendaraan bermotor, Takaful bakal menggandeng perbankan syariah untuk membundel asuransinya bersama pembiayaan kendaraan bermotor. “Model pemasarannya nanti akan seperti bancassurance, yakni paket pembiayaan syariah untuk kendaraan bermotor beserta asuransinya,” imbuh Dadang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Meleset, pendapatan premi Takaful umum di bawah target
JAKARTA. Pertumbuhan positif industri asuransi tampaknya tidak serta merta mengerek pendapatan premi PT Asuransi Takaful Umum. Buktinya, berdasarkan hitung-hitungan sementara, pencapaian premi Takaful sepanjang tahun ini hanya sebesar Rp 220 miliar atau di bawah target 2010 yang dipatok Rp 230 miliar. Sebetulnya, ini bukan pertama kali dirasakan Takaful.2009 lalu, target pendapatan premi Takaful juga meleset, yakni dari Rp 220 miliar yang dipatok, cuma Rp 201 miliar atau 91% yang berhasil dikantongi. “Kondisi yang tidak mengenakkan ini lantaran penetrasi pasar asuransi syariah di Indonesia masih sangat kecil,” terang Direktur Operasional Takaful Maad Santani kepada KONTAN, kemarin (1/1).Apalagi, sambung dia, dengan pasar yang masih terbatas, pemain di industri asuransi syariah terus bermunculan. Ini berarti, kesempatan untuk bersaing merebut pasar yang terbatas tersebut semakin ketat.Ke depan, Takaful bakal lebih lihai mengatur strategi pemasaran produk, termasuk proaktif menggandeng kerja sama dengan bank-bank berbasis syariah, mengingat minat masyarakat terhadap produk asuransi syariah terus tumbuh.Kendati demikian, Maad menegaskan, Takaful tetap mencatatkan pertumbuhan premi di sepanjang tahun ini. “Toh, pendapatan premi tetap tumbuh di kisaran 10% menjadi sekitar Rp 220 miliar di 2010 ini dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp 201 miliar.”Di 2011 ini, Takaful mengincar pertumbuhan premi sebanyak 20%. Dengan strategi pemasaran yang lebih tajam, termasuk dukungan tenaga pemasaran yang handal, Maad optimistis, targetnya bakal tercapai.Maklum, Direktur Utama Takaful Dadang Sukresna sebelumnya menyebut, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk fokus mendongkrak penerimaan premi dari lini bisnis broker asuransi, keagenan, bank, dan direct business.Hingga saat ini, pendapatan premi Takaful masih didominasi oleh produk asuransi properti dan kendaraan bermotor. Nah, khusus unit kendaraan bermotor, Takaful bakal menggandeng perbankan syariah untuk membundel asuransinya bersama pembiayaan kendaraan bermotor. “Model pemasarannya nanti akan seperti bancassurance, yakni paket pembiayaan syariah untuk kendaraan bermotor beserta asuransinya,” imbuh Dadang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News