JAKARTA. Direktur Eksekutif Research Institute For Mining, Energy, and Environmental Reform (Reforminer Institute) Pri Agung Rakhmanto menyayangkan keputusan konsorsium Pemerintah Daerah (Pemda) yang melibatkan PT Multi Capital dalam pembelian 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)."Saya sendiri tidak tahu persis siapa Multi Capital itu. Tetapi kalau sudah jatuh ke swasta seperti ini, apapun “bendera”-nya sebenarnya sudah tidak terlalu penting lagi. Karena toh mereka bisa saja berganti-ganti setiap saat," kata Pri Agung, Senin (13/7).Pri Agung mengkhawatirkan jika saham tersebut dibeli lagi oleh anak usaha NNT di kemudian hari. "Itu bisa saja, makanya seharusnya divestasi itu benar-benar dibeli oleh Pemerintah Daerah," tambahnya.Terkait porsi pembagian pendapatan 75% untuk Multi Capital dan 25% untuk Pemda, Pri Agung tidak mempermasalahkannya. "Deal seperti itulah yang mungkin sudah maksimal bisa diperoleh Pemda dengan keterbatasan finansial yang dimilikinya," kata Pri Agung. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Melibatkan Swasta dalam Membeli Saham Newmont Kesalahan Besar
JAKARTA. Direktur Eksekutif Research Institute For Mining, Energy, and Environmental Reform (Reforminer Institute) Pri Agung Rakhmanto menyayangkan keputusan konsorsium Pemerintah Daerah (Pemda) yang melibatkan PT Multi Capital dalam pembelian 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)."Saya sendiri tidak tahu persis siapa Multi Capital itu. Tetapi kalau sudah jatuh ke swasta seperti ini, apapun “bendera”-nya sebenarnya sudah tidak terlalu penting lagi. Karena toh mereka bisa saja berganti-ganti setiap saat," kata Pri Agung, Senin (13/7).Pri Agung mengkhawatirkan jika saham tersebut dibeli lagi oleh anak usaha NNT di kemudian hari. "Itu bisa saja, makanya seharusnya divestasi itu benar-benar dibeli oleh Pemerintah Daerah," tambahnya.Terkait porsi pembagian pendapatan 75% untuk Multi Capital dan 25% untuk Pemda, Pri Agung tidak mempermasalahkannya. "Deal seperti itulah yang mungkin sudah maksimal bisa diperoleh Pemda dengan keterbatasan finansial yang dimilikinya," kata Pri Agung. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News