KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain kenaikan harga ayam broiler dan Day Old Chicken (DOC), sentimen pelemahan rupiah juga menjadi perhatian utama bagi emiten-emiten sektor perunggasan atau poultry. Hal ini mengingat sebagian pakan ternak yang dimiliki emiten tersebut diimpor dari luar negeri. Analis Danareksa Sekuritas, Adeline Solaiman menyampaikan, kenaikan harga ayam broiler dan DOC tak hanya menguntungkan dari sisi pendapatan dan laba, melainkan juga mengurangi dampak pelemahan rupiah terhadap emiten-emiten poultry. “Seandainya harga ayam tidak naik, sedangkan rupiah melemah, margin perusahaan jadi jelek,” katanya, Jumat (3/8). Lebih lanjut, 35% dari Cost of Good Sold (COGS) emiten poultry biasanya berupa bungkil kedelai yang diimpor dari Amerika Selatan. Ketika dollar AS melonjak, otomatis beban pengeluaran perusahaan akan membengkak.
Melihat dampak pelemahan rupiah terhadap emiten di sektor poultry
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain kenaikan harga ayam broiler dan Day Old Chicken (DOC), sentimen pelemahan rupiah juga menjadi perhatian utama bagi emiten-emiten sektor perunggasan atau poultry. Hal ini mengingat sebagian pakan ternak yang dimiliki emiten tersebut diimpor dari luar negeri. Analis Danareksa Sekuritas, Adeline Solaiman menyampaikan, kenaikan harga ayam broiler dan DOC tak hanya menguntungkan dari sisi pendapatan dan laba, melainkan juga mengurangi dampak pelemahan rupiah terhadap emiten-emiten poultry. “Seandainya harga ayam tidak naik, sedangkan rupiah melemah, margin perusahaan jadi jelek,” katanya, Jumat (3/8). Lebih lanjut, 35% dari Cost of Good Sold (COGS) emiten poultry biasanya berupa bungkil kedelai yang diimpor dari Amerika Selatan. Ketika dollar AS melonjak, otomatis beban pengeluaran perusahaan akan membengkak.