KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman pelemahan Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS), beberapa emiten justru tak mengalami dampak negatif. Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk (INDY) Leonardus Herwindo menjelaskan perusahaan batubara ini tidak mengalami dampak negatif karena sebagian besar utang dan pendapatan dalam bentuk Dollar AS. Baca Juga: Bisnis batubara terpapar corona, Samindo Resources (MYOH) gencar cari kontrak baru
Sehingga INDY tidak melakukan hedging. "Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan dalam Rupiah," jelas Leonardus kepada Kontan, Senin (13/4). Saat ini, lanjut Leonardus, biaya terbesar INDY adalah untuk kebutuhan pembayaran kontraktor dan utang. Beban pembayaran kontraktor sebenarnya juga berkaitan dengan nilai tukar Dolar AS, namun pembayaran tetap dalam Rupiah. "Artinya secara tidak langsung sudah terjadi natural hedge," imbuh dia. Sepanjang 2019 Indika Energy mengantongi pendapatan US$ 2,78 miliar, turun 6,08% dari pendapatan 2018 yang mencapai US$ 2,96 miliar.