KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha menyebut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 tak berdampak signifikan bagi ekonomi. Saat ini Pilkada serentak dilakukan di 270 daerah yang diikuti oleh 735 pasangan calon. Kondisi pandemi virus corona (Covid-19) membuat perubahan gaya kampanye yang menurunkan tingkat konsumsi."Tahapan Pilkada tahun ini banyak diramaikan via sosmed dan virtual sehingga transaksi ekonomi sangat minim terjadi," ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Jakarta Sarman Simanjorang dalam siaran pers, Rabu (9/12). Sarman menjelaskan sebelumnya Pilkada memang mampu menjadi pendorong ekonomi daerah. Hal itu dikarenakan pada masa kampanye terdapat nilai transaksi yang tinggi.
Melihat dampak pilkada terhadap ekonomi versi pengusaha
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha menyebut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 tak berdampak signifikan bagi ekonomi. Saat ini Pilkada serentak dilakukan di 270 daerah yang diikuti oleh 735 pasangan calon. Kondisi pandemi virus corona (Covid-19) membuat perubahan gaya kampanye yang menurunkan tingkat konsumsi."Tahapan Pilkada tahun ini banyak diramaikan via sosmed dan virtual sehingga transaksi ekonomi sangat minim terjadi," ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Jakarta Sarman Simanjorang dalam siaran pers, Rabu (9/12). Sarman menjelaskan sebelumnya Pilkada memang mampu menjadi pendorong ekonomi daerah. Hal itu dikarenakan pada masa kampanye terdapat nilai transaksi yang tinggi.