KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, belum bisa dipastikan siapa yang akan memenangkan Pemilu Amerika Serikat (AS). Meski begitu, hingga pukul 19:20 WIB, perolehan suara yang didapatkan Joe Biden jauh lebih unggul dibandingkan Donald Trump. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai pemilu AS memiliki dampak yang cukup besar bagi prospek perdagangan Indonesia ke depannya. Bila Biden terpilih menjadi Presiden AS berikutnya, Bhima menilai akan ada penurunan tensi perang dagang juga akan ada peningkatan permintaan barang dari Indonesia.
Peningkatan permintaan barang ini didorong oleh kebijakan stimulus ekonomi di Partai Demokrat yang lebih besar untuk mendorong pemulihan daya beli kelas menengah di AS, dan juga kebijakan Biden yang akan mendorong upah minimum federal meningkat.
Baca Juga: Jurnalis asing: Saling klaim kemenangan, Pemilu AS mirip dengan Pemilu Indonesia Atas peningkatan permintaan tersebut, Bhima berpendapat akan ada permintaan beberapa komoditas yang meningkat. "Komoditas yang akan diuntungkan secara umum adalah pergerakan harga minyak dunia seiring perbaikan permintaan industri dari China," kata Bhima kepada Kontan, Kamis (5/11). Dia juga mengatakan akan ada peningkatan permintaan bahan baku industri dan barang konsumsi karena Biden akan fokus pada penanganan pandemi Covid-19 yang mendorong pemulihan ekonomi AS semakin cepat pula. Berbagai peningkatan tersebut diperkirakan akan terjadi pada produk kimia, kayu olahan, kopi, cokelat dan lainnya. "Sementara ekspor barang jadi seperti pakaian jadi dan alas kaki akan kembali pulih tahun 2021," ujar Bhima. Meski ada beberapa ekspor barang yang terdorong naik, Bhima pun mengatakan ada kebijakan Biden yang perlu diwaspadai Indonesia. Hal ini berhubungan dengan kebijakan energinya yang lebih mengandalkan energi terbarukan.
Menurutnya, ini akan menjadi tantangan bagi Indonesia karena komoditas energi berbasis fosil pasar di AS semakin sempit. Sementara, produk Indonesia seperti sawit pun dikhawatirkan menghadapi isu lingkungan hidup.
Baca Juga: Ini pendorong kenaikan harga batubara acuan (HBA) di November 2020 Bhima memang mengatakan kebijakan pro lingkungan Biden masih perlu waktu untuk diaplikasikan. Akan tetapi, Indonesia perlu mewaspadai hal ini. "Prosesnya tidak langsung instan, tapi tetap perlu diwaspadai," ujar Bhima. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menilai, bila Biden terpilih menjadi AS, maka akan menciptakan kepastian dalam relasi dagang dan investasi.
Editor: Noverius Laoli