Melihat dari dekat transformasi TVRI



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. TVRI dalam beberapa tahun belakangan mengalami keterpurukan di bisnis media televisi. Tiga tahun sebelumnya secara berturut-turut laporan keuangannya mendapat penilaian disclaimer dari BPK.

“Tiga tahun berturut-turut penilaian laporan keuangan TVRI disclaimer, hingga saya masuk. Nah sekarang naik kelas menjadi WDP (Wajar Dengan Pengecualian)," kata Helmy kepada KONTAN.co.id (28/6).

Ia akui kondisi tersebut terjadi lantaran permasalahan yang terjadi ternyata jauh lebih kompleks dari yang ia bayangkan sebelum menjabat sebagai pimpinan manajemen.


“Banyak masalah yang sebelumnya tidak terbayangkan. Seperti masalah peralatan, SDM, tata kelola keuangan, transparansi, akuntabilitas, semangat karyawan. Kami benahi satu per satu," katanya.

Untuk meningkatkan etos kerja karyawan, Helmi mengaku perlu pendekatan secara personal.

"Kami ajarkan SDM yang rata-rata berusia lebih dari 45 tahun untuk memilih tampil di TVRI, memilih narasumber, membuat judul semua tidak boleh yang sembarangan. Grafisnya kami perbaiki," terangnya.

Saat ini, perbaikan dari segala aspek tengah diupayakan. Ia mencontohkan perubahan yang paling kentara yakni tampilan TVRI yang lebih jernih yang mana sebelumnya tone warna TVRI terkesan buram dan tua.

"Coba saja lihat, layar kami sudah berubah, logo juga sebentar lagi akan berubah," ungkapnya.

Menurutnya usaha perubahan itu diupayakan untuk dapat menghilangkan kesan jadul yang melekat pada TVRI. Namun sayang, ketika ditanya akan seperti apa logo baru yang diusung, Helmi enggan memberi bocoran.

“Nanti, lihat tender. Kami juga kerjasama dengan konsultan untuk mengubah semuanya.” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon