KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berkomitmen mengurangi emisi jangka panjang, untuk itu bahan bakar berjenis Premium dan Pertalite akan dihapus. Sebab kedua jenis BBM tersebut masing-masing masih mengandung RON 88 untuk Premium dan RON 90 untuk Pertalite. Apakah hal tersebut akan mempengaruhi produksi dan penjualan mobil dalam negeri? Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) spesifikasi mesin mobil yang digunakan di Indonesia saat ini sudah mampu mengadopsi BBM RON 91. "Mobil-mobil disini juga sudah Euro 2 dan bahkan sekarang Euro 4, Yang Euro 2 juga seharusnya memakai BBM dengan RON 92 ke atas,” kata Jongkie kepada Kontan.co.id , Sabtu (27/6).
Melihat kesiapan pabrikan mobil jika premium dan pertalite dihapus dari pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berkomitmen mengurangi emisi jangka panjang, untuk itu bahan bakar berjenis Premium dan Pertalite akan dihapus. Sebab kedua jenis BBM tersebut masing-masing masih mengandung RON 88 untuk Premium dan RON 90 untuk Pertalite. Apakah hal tersebut akan mempengaruhi produksi dan penjualan mobil dalam negeri? Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) spesifikasi mesin mobil yang digunakan di Indonesia saat ini sudah mampu mengadopsi BBM RON 91. "Mobil-mobil disini juga sudah Euro 2 dan bahkan sekarang Euro 4, Yang Euro 2 juga seharusnya memakai BBM dengan RON 92 ke atas,” kata Jongkie kepada Kontan.co.id , Sabtu (27/6).