KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (
BYAN) berhasil mencatatkan produksi batubara sebanyak 9,4 juta ton sepanjang kuartal III-2020. Jumlah tersebut turun 6% (yoy) dibandingkan produksi batu bara BYAN di kuartal III-2019 sebesar 10 juta ton. Namun, capaian tersebut lebih tinggi 95,8% (qoq) dibandingkan realisasi produksi di kuartal II-2020 sebanyak 4,8 juta ton. Produksi batu bara BYAN di kuartal III-2020 dapat meningkat signifikan lantaran tidak ada kawasan tambang perusahaan yang berhenti beroperasi (stand by) akibat efek pandemi Covid-19.
“Sedangkan pada kuartal II-2020 tambang konsesi Tabang dalam keadaan standby dari 25 Maret hingga 14 Mei 2020,” ungkap Manajemen BYAN dalam materi paparan kinerja yang dikutip Kontan, Jumat (6/11).
Baca Juga: Laba bersih Bayan Resources (BYAN) terpangkas hampir separuh menjadi US$ 108 juta Membaiknya produksi membuat tingkat persediaan batubara BYAN meningkat dari 3,5 juta ton pada akhir Juni 2020 menjadi 4,2 juta ton di akhir September 2020. Sementara itu, volume pengupasan lapisan batuan penutup atau overburden removal (OB) BYAN tercatat sebesar 33,8 juta bank cubic meter (bcm) atau turun 30,16% (yoy) dibandingkan volume OB di kuartal III-2019 sebesar 48,4 juta bcm. Di sisi lain, realisasi volume OB BYAN di kuartal II-2020 meningkat 43,82% (qoq) dibandingkan capaian di kuartal II-2020 sebesar 23,5 juta bcm. Peningkatan volume OB yang terjadi secara kuartalan terjadi lantaran tambang BYAN di Tabang juga disebabkan oleh tidak adanya penghentian operasi tambahan seperti yang terjadi di kuartal kedua. Memang, salah satu kontraktor tambang BYAN harus berhenti sementara akibat pandemi Covid-19, namun hal itu tidak mempengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan.
Dari sisi penjualan, di kuartal III-2020 BYAN mampu menjual batu bara sebanyak 8,9 juta ton atau menurun 9,18% (qoq) dibandingkan penjualan di kuartal II-2020. Namun, penjualan batu bara BYAN di kuartal III-2020 lebih tinggi 50,84% (yoy) dibandingkan penjualan di kuartal III-2019 sebesar 5,9 juta ton.
Baca Juga: Pengumuman! Malaysia larang WNI dan dua warga negara ini masuk negaranya Manajemen BYAN menyebut, kondisi rata-rata permukaan air yang lebih tinggi memungkinkan pengangkutan batu bara dengan tongkang menjadi lebih lancar di kuartal III-2020. Hal ini turut mempengaruhi realisasi penjualan perusahaan di kuartal tersebut. Sampai kuartal III-2020, penjualan batu bara BYAN mayoritas ditujukan ke Filipina dengan porsi sebanyak 23%. Kemudian disusul oleh penjualan di pasar domestik 17%, China 14%, Korea 14%, India 13%, Malaysia 11%, dan lain-lain 8%.
Editor: Noverius Laoli