KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengalaman tidak menyenangkan, termasuk pengalaman ditolak selama merintis bisnis tentu pernah dialami oleh sebagian besar pebisnis, tak terkecuali Teuku Dharul Bawadi, pemilik Bawadi Coffee. Ia pernah mengalami beberapa kali penolakan saat menawarkan produk kopi racikannya dari toko ke toko. Maklum, ia membuat sendiri kopi racikannya. Lantaran kopi besutannya belum punya nama, pemilik warung sering menolak saat produk kopi bikinannya. "Waktu itu banyak yang belum percaya dengan kopi saya karena belum punya nama," ungkapnya kepada KONTAN. Padahal sebelum memasarkan kopi, ia sudah meminta saran dan masukkan dari tetangga dan keluarganya. Ia menceritakan pengalamannya saat pertama kali membuat kopi hasil racikan tangannya. Pria berperawakan tinggi ini tak langsung memasarkan dan menjual produk tersebut. Untuk mendapat berbagai saran dan masukkan, ia memberikan contoh produk kopi hasil racikannya kepada tetangga dan keluarganya.
Melihat perjalanan Teuku Dharul Bawadi merintis usaha Bawadi Coffee (2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengalaman tidak menyenangkan, termasuk pengalaman ditolak selama merintis bisnis tentu pernah dialami oleh sebagian besar pebisnis, tak terkecuali Teuku Dharul Bawadi, pemilik Bawadi Coffee. Ia pernah mengalami beberapa kali penolakan saat menawarkan produk kopi racikannya dari toko ke toko. Maklum, ia membuat sendiri kopi racikannya. Lantaran kopi besutannya belum punya nama, pemilik warung sering menolak saat produk kopi bikinannya. "Waktu itu banyak yang belum percaya dengan kopi saya karena belum punya nama," ungkapnya kepada KONTAN. Padahal sebelum memasarkan kopi, ia sudah meminta saran dan masukkan dari tetangga dan keluarganya. Ia menceritakan pengalamannya saat pertama kali membuat kopi hasil racikan tangannya. Pria berperawakan tinggi ini tak langsung memasarkan dan menjual produk tersebut. Untuk mendapat berbagai saran dan masukkan, ia memberikan contoh produk kopi hasil racikannya kepada tetangga dan keluarganya.