Melihat Prospek Emiten Properti di 2025, Begini Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten properti di tahun 2025 diprediksi masih bisa bertumbuh, meskipun terbatas.

Jika melihat kinerja tahun 2024, IDX Properties & Real Estate berhasil naik 5,97% sepanjang tahun lalu. Sayangnya, dari awal tahun 2025 hingga perdagangan hari ini sudah turun 1,19% year to date (YTD).

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menyatakan, kenaikan kinerja saham dan keuangan emiten properti sebenarnya tidak terlalu performatif sejak tahun lalu. Hal itu disebabkan oleh suku bunga Bank Indonesia (BI) yang masih tinggi dan terus di tahan di 6%.


“Kenaikan indeks properti di tahun lalu sebenarnya karena kenaikan luar biasa saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI),” ujarnya saat ditemui, Selasa (14/1).

Baca Juga: Anak Usaha PANI, Bangun Kosambi (CBDK) Tetapkan Harga IPO Rp 4.060

Di tahun 2025, sentimen untuk emiten properti tidak akan jauh berbeda dengan sentimen di tahun lalu.

“Rupiah masih lemah dan suku bunga masih tinggi. Ekspektasinya penurunan suku bunga terjadi hanya dua kali di semester II,” ungkapnya.

Kinerja PANI kemungkinan akan semakin performatif di tahun ini. Hal itu disebabkan aksi initial public offering (IPO) anak usahanya, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). 

Salah satu alasannya adalah proyek pembangunan PANI yang masih punya ruang pertumbuhan yang besar. Apalagi, wilayah proyek PANI dan CBDK yang terkonsentrasi di satu wilayah menjadi poin unik jika dibandingkan dengan aset milik emiten properti lain.

“Dibandingkan dengan emiten properti yang sudah lama melantai di Bursa, seperti Summarecon dan Ciputra, PANI dan anak usahanya punya ruang pertumbuhan yang lebih besar,” ungkapnya.

Mirae Sekuritas pun merekomendasikan beli untuk PANI dengan target harga Rp 21.500 per saham.

Baca Juga: Kerek Pendapatan, Integra (WOOD) Gandeng Ciputra (CTRA) Garap Proyek Perumahan

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas melihat, kinerja emiten properti di tahun 2024 sangatlah bervariasi.

“Penguatan indeks properti yang bertumbuh 5,97% sepanjang tahun lalu itu ditopang saham PANI yang berhasil menguat 226% sepanjang tahun 2024,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (14/1). 

Menurut Sukarno, kinerja emiten properti di tahun 2025 bisa saja membaik jika faktor pendorongnya terealisasi. Sentimen positif tersebut adalah insentif PPN DTP yang diperpanjang hingga 2025 peluang untuk sektor properti, meskipun adanya kenaikan PPN menjadi 12% untuk barang merah. 

Di sisi lain, sentimen negatif juga masih menghantui kinerja emiten properti. Yaitu, kondisi suku bunga yang diperkirakan masih butuh waktu untuk bisa turun. Alasannya, pertimbangan dampak kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa membuat The Fed bersikap hawkish, yang kemudian langkah itu diikuti oleh BI.

“Hal itu bisa membuat konsumen lebih menahan diri untuk di sektor properti,” paparnya.

Baca Juga: BSDE Bayar Kupon Obligasi dan Sukuk, Berikut Rinciannya

Sukarno melihat, aset pendapatan berulang alias recurring income bisa jadi tidak akan terlalu performatif di tahun 2025. Hal itu disebabkan oleh volatilitas pasar yang masih tinggi tahun ini. 

Persaingan bisnis emiten properti dilihat akan selalu ketat. Potensi PANI untuk kembali menjadi emiten properti jawara di tahun ini bisa saja terjadi. Bahkan, kinerja saham CBDK juga memiliki potensi untuk menguat signifikan di tahun ini setelah tercatat di bursa. 

“Tapi saham emiten lain, seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), yang secara harga sudah turun dalam pun memiliki potensi besar untuk naik lagi nanti,” ungkapnya. 

Sukarno pun masih merekomendasikan wait and see untuk emiten properti. Namun, jika sudah pegang, rekomendasinya hold untuk CTRA dan BSDE dengan target harga masing-masing Rp 1.050 per saham dan Rp 960 per saham.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Sumatra Utara Terbaru: Medan, Karo, Nias, Toba serta Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Ini 4 Hal yang Bisa Bikin Kamar Mandi Terlihat Sempit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih