KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah analis memandang PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) berpotensi mencetak kinerja positif pada tahun ini. Sebagai informasi, Manajemen SMRA memasang target
marketing sales sebesar Rp 5 triliun untuk tahun 2022. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memperkirakan target
marketing sales tersebut bisa tercapai karena tahun lalu
marketing sales perusahaan ini mencapai Rp 5,2 triliun. Menurut Cheryl, target tersebut masih realistis. Ia juga bilang, kinerja SMRA bisa tertopang oleh efek relaksasi pajak dari Pemerintah. Ini menjadi salah satu sentimen positif di tengah tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. “Kinerja SMRA diperkirakan tidak terlalu beda dari tahun lalu. Menjelang akhir tahun, emiten ini juga ada 2 proyek besar SMRA di Bandung dan Karawang,” ungkap Cheryl, Kamis (3/3).
SMRA masih akan mengandalkan sektor
landed house, Cheryl menilai, permintaan properti di wilayah sekitar Jakarta sedang dalam tren peningkatan khususnya
landed house yang menyasar kelas menengah.
Baca Juga: Harga CPO Bullish, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO Berikut Ini Di lain sisi, sentimen negatif untuk sektor properti yaitu kenaikan suku bunga guna mengikuti normalisasi suku bunga AS bisa menekan daya beli masyarakat terhadap properti. Pada tahun ini, Cheryl memproyeksi pendapatan SMRA tidak akan jauh berbeda dari proyeksi capaian di tahun lalu kisaran Rp 5 triliun. Sementara untuk pertumbuhan laba ia melihat ada kemungkinan mengalami kenaikan 5%-10%. "Sebab sentimen positif dan negatifnya relatif setara, sehingga untuk kinerja kami proyeksi tidak beda jauh dengan tahun sebelumnya," tambah Cheryl. Dalam risetnya, Analis BRI Danareksa Victor Stefano memperkirakan
marketing sales SMRA bisa tumbuh di tahun ini. Ia berharap SMRA dapat menuai
marketing sales sebesar Rp 5 triliun pada tahun ini. Selain penjualan Summarecon Bogor, SMRA juga akan juga meraup
marketing sales dari proyek barunya di Bekasi. Pada kuartal III-2021, SMRA membukukan laba bersih inti sebesar Rp 90 miliar atau turun 62% dari kuartal sebelumnya. Pada periode Januari-September 2021, SMRA meraih laba bersih Rp 170,44 miliar, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya mengalami rugi Rp 12,25 miliar. Dari sisi pendapatan, perusahaan ini mencetak pendapatan Rp 3,78 triliun atau tumbuh dari periode yang sama tahun 2020 Rp 3,26 triliun.
Baca Juga: Analis Samuel Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham PTBA, Ini Alasannya Dalam hitungan Victor, SMRA bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 5,68 triliun atau tumbuh 9,86% dari proyeksi pendapatan tahun 2021 senilai Rp 5,17 triliun. Victor juga memproyeksi SMRA bisa meraih laba Rp 500 miliar di 2022 atau melonjak 44,09% dari prediksi laba bersih tahun 2021sebesar Rp 347 miliar.
Victor mempertahankan rekomendasi beli saham SMRA dengan TP di Rp 1.150 dengan salah satu pertimbangan prospek yang positif dari
marketing sales. “Kami percaya bahwa saham tersebut masih menarik mengingat pertumbuhan
marketing sales yang kuat dan pemulihan investasi sektor properti pada tahun 2022,” katanya dalam riset yang dikutip Kontan, Kamis (3/3). Cheryl memberikan rekomendasi
buy on weakness SMRA di 650 dengan TP di Rp 750 untuk
midterm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi