Melihat rencana ekspansi Kereta Commuter (KCI) pada 2020



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) pada tahun ini akan menambah layanan di lima stasiun yang mendukung cashless society bagi pengguna Kartu Multiple Trip (KMT). Operator KRL tersebut juga akan menambah 10 stasiun ramah lingkungan.

"Sepanjang tahun lalu KMT telah mulai diberlakukan di lima stasiun. Di antaranya Stasiun Sudirman, Stasiun Cikini, Stasiun Palmerah, Stasiun Universitas Indonesia, dan Stasiun Taman Kota. Melalui kebijakan tersebut, KCI mencatat penjualan KMT mencapai 751.122 kartu. Pengguna tersebut tumbuh 86% dibandingkan dengan pada 2018," ujar Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti di Jakarta, Kamis (05/3). 

Baca Juga: Kereta Commuter catatkan penurunan jumlah penumpang 0,18% di tahun lalu


Wiwik menjelaskan, Pada 2019, sebanyak tiga stasiun ramah lingkungan yakni stasiun Sudirman, Klender, dan Stasiun Jurangmangu. Ketiga stasiun tersebut diklaim telah memenuhi Standar Pelayanan Masyarakat Fasilitasi Publik.

"Lantaran di ketiga stasiun tersebut telah menerapkan teknologi dan fasilitas layanan penumpang dengan konsep ramah lingkungan. Misalnya isi ulang baterai telepon seluler dengan sumber listrik dari panel sel surya. Diikuti pengelolaan sampah dengan pemisahan jenis sampah dan dilengkapi rumah sampah dan taman," katanya.

Selain itu, terdapat biopori dan fasilitas layanan konsumsi energi dan jejak karbon yang lebih rendah antara lain pengeringan tangan, keran air, dan lampu. Penataan hall stasiun juga dilakukan di stasiun Rangkasbitung dan Duren Kalibata karena peningkatan jumlah pengguna.

PT KCI juga memperoleh mandat dari PT Kereta Api Indonesia untuk mengoperasionalkan 2 kereta api lokal di luar kawasan Jabodetabek pada tahun ini.

Baca Juga: KAI, Jasa Marga dan Taspen mulai suntikkan modal ke LinkAjA

Wiwik mengatakan, dua rute tersebut meliputi Rangkasbitung – Merak dan wilayah operasional DAOP VI yakni dari Solo - Kutoarjo – Yogyakarta.

“Pada 2020 ini kami akan bergerak di luar Jabodetabek 2019. Ada penugasan KAI Indonesia. Kami masih menunggu proses perizinan dari Kementerian perhubungan,” jelasnya.

Editor: Noverius Laoli