Melihat Sektor-Sektor Unggulan di Kuartal I 2009



JAKARTA. Kendati wajah bursa tahun depan masih muram, para investor masih punya peluang meraih keuntungan. Syaratnya, investor memilih saham dan sektor yang tepat. Berikut sektor saham yang berpotensi memberikan keuntungan di tahun 2009.


Memang di awal tahun 2009 ada potensi kredit macet (non performing loan) meningkat. Namun, tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang diperkirakan akan turun dari 9,25% menjadi 8%-8,5% membuat saham-saham perbankan menjadi menarik. Sebab, penurunan suku bunga akan membuat risiko kredit macet turun dan kredit perbankan bisa mengucur lebih deras.

Pemerintah akan menggenjot pembangunan proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan raya, jalan tol, jembatan, bendungan dan lain-lain. Tujuannya tak lain untuk menggerakkan roda perekonomian.

Tahun depan masih cukup cerah bagi saham-saham produsen barang-barang konsumsi (consumer goods). Meski daya beli masyarakat melemah, tapi kebutuhan akan makan dan minum tetap bisa menjaga permintaan produk makanan dan minuman di dalam negeri. Walhasil, meski krisis, permintaan akan tetap ada.

Turunnya harga minyak dari US$ 140 per barel pada Juli 2008 ke kisaran US$ 40 sebarel pada penghujung 2008, tidak membuat pamor saham-saham energi surut. Salah satu perusahaan energi yang diprediksi akan berjaya pada 2009 antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Sejak 2007 hingga pertengahan 2008, sektor komoditas memang merajai BEI. Namun, turunnya harga minyak membuat saham-saham komoditas terus melorot. Para analis menyarankan, investor yang berminat mendekap saham-saham komoditas agar bersikap lebih selektif.

Komoditas

Energi

Consumer Goods

Infrastruktur

Perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie