Sentra pembuatan kok bulutangkis di Jawa Tengah ternyata tidak hanya di Mojolabalan, Sukoharjo, di Kota Solo pun terdapat sentra yang sama yang tidak kalah besar yang berada di Kecamatan Serengan, Desa Prionggolan. Uniknya kedua sentra ini tidak berlokasi jauh. Industri pembuatan kok di Desa Prionggolan termasuk industri hilir dan mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan tambahan penghasilan bagi warga sekitar. Tidak hanya para orangtua yang bekerja, bahkan ketika KONTAN berkunjung ke tempat ini ada juga siswa SMA yang membuat kok sehabis pulang sekolah untuk tambahan uang saku. Sistem kerja di sini menggunakan sistem borongan pekerja mendapat upah berdasarkan jumlah kok yang berhasil dibuat. Misalnya untuk Hadi Riyanto, dalam proses produksinya ia dibantu 7 pekerja, untuk pekerja yang menggarap 1.000 bulu mendapat upah Rp 8.500. Dalam sehari, pekerja bisa menyelesaikan 5.000 bulu sehingga dalam sehari mereka mendapat upah Rp 42.500 jika lebih maka mendapat lebih juga.
Melihat sentra pembuatan kok di Solo (Bagian 3)
Sentra pembuatan kok bulutangkis di Jawa Tengah ternyata tidak hanya di Mojolabalan, Sukoharjo, di Kota Solo pun terdapat sentra yang sama yang tidak kalah besar yang berada di Kecamatan Serengan, Desa Prionggolan. Uniknya kedua sentra ini tidak berlokasi jauh. Industri pembuatan kok di Desa Prionggolan termasuk industri hilir dan mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan tambahan penghasilan bagi warga sekitar. Tidak hanya para orangtua yang bekerja, bahkan ketika KONTAN berkunjung ke tempat ini ada juga siswa SMA yang membuat kok sehabis pulang sekolah untuk tambahan uang saku. Sistem kerja di sini menggunakan sistem borongan pekerja mendapat upah berdasarkan jumlah kok yang berhasil dibuat. Misalnya untuk Hadi Riyanto, dalam proses produksinya ia dibantu 7 pekerja, untuk pekerja yang menggarap 1.000 bulu mendapat upah Rp 8.500. Dalam sehari, pekerja bisa menyelesaikan 5.000 bulu sehingga dalam sehari mereka mendapat upah Rp 42.500 jika lebih maka mendapat lebih juga.