Melihat sinergi operasi patroli Laut Bea Cukai bersama Polairud di Sumatera



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bea Cukai dan Baharkam Polri menggencarkan operasi patroli laut gabungan yang dilaksanakan oleh beberapa kantor Bea Cukai wilayah Sumatera bersama Dit. Polair Polda beserta Sat Polair Polres setempat mulai dari Aceh hingga Lampung, pada tanggal 19 - 31 Oktober 2020.

Patroli laut gabungan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan penandatangan perjanjian kerjasama Bea Cukai dan Baharkam Polri tentang peningkatan sinergi tugas operasional dan sumber daya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, sebagai komitmen kedua pihak untuk melaksanakan konsep unity of effort dalam rangka penegakan hukum di laut

Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai, Bahaduri Wijayanta B.M, menjelaskan bahwa pemilihan wilayah Sumatera sebagai sektor operasi dikarenakan daerah tersebut memiliki tingkat kerawanan yang paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.


“Pulau Sumatera sangat dekat dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura, ditambah masih banyaknya pelabuhan tidak resmi membuat Pulau ini menjadi wiayah paling rawan penyelundupan,” kata Wijayanta dalam keterangan resminya, Selasa (17/11).

Baca Juga: Pemda wajib berikan tarif khusus pajak daerah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN)

Lebih lanjut, Wijayanta mengungkapkan selama periode sinergi operasi laut tersebut telah dilakukan penindakan terhadap total delapan kapal yang diduga melakukan kegiatan penyelundupan dengan komoditi berupa minuman keras, rokok, ballpress, pasir timah dan barang campuran.

Patroli laut digelar dengan mengerahkan kapal patroli jenis FPB dari Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan speedboat BC. Korpolairud Baharkam Polri juga mengerahkan kapal yang sedang BKO di wilayah Sumatera dan Kapal Polis yang berada di bawah Dit. Polair Polda dan Satpolair Polres setempat.

“Patroli ini berfokus pada sasaran atau terget berupa narkotika, baby lobster, minuman keras, rokok, ballpress, pasir timah, bawang, tekstil, handphone dan barang lainnya,” ujar Wijayanta.

Menurutnya, indikasi keberhasilan sinergi operasi patroli laut Bea Cukai bersama Polairud di wilayah pesisir Sumatera adalah berkurangnya tingkat penyelundupan impor maupun ekspor dan terciptanya keamanan dan ketertiban umum selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Respons Samudera Indonesia terkait kebijakan SSm & joint inspection di Tanjung Priok

“Sinergi patroli laut ini akan terus dilakukan sebagai implementasi konsep unity of effort dalam menegakkan hukum di laut dan kedepannya kita akan meningkatkan sinergi dengan instansi terkait berupa pertukaran data dan kegiatan operasi bersama lainnya,” kata Wijayanta.

Penyerahan perkara juga dilakukan atas penangkapan KLM Bahtera Indah dari Sat Poalirud Polres Dumai kepada Bea Cukai Dumai untuk ditindaklanjuti.

“Sinergi operasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya penyelundupan impor maupun ekspor dan menjaga keamanan dan ketertiban umum wilayah perairan Sumatera dalam masa pandemi Covid-19,” tambah Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen. Pol. Verdianto Iskandar B.

Selanjutnya: Risiko penularan lokal virus corona di China meningkat, menyusul lonjakan kasus impor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli