KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak aset yang bisa dimanfaatkan orang-orang untuk berinvestasi, termasuk aset yang bersifat alternatif atau eksotik. Salah satu aset investasi eksotik yang cukup menarik perhatian adalah mobil klasik. Berdasarkan riset Knight Frank berjudul The Wealth Report Series Luxury Investments yang terbit 8 Agustus 2023, terdapat sejumlah model mobil klasik di dunia yang memiliki harga fantastis dan mencatat pertumbuhan nilai jual signifikan dalam setahun terakhir. Salah satunya adalah McLaren F1 yang membukukan kenaikan harga 86% dari 17,4 juta pounds pada Mei 2022 menjadi 32,4 juta pounds pada Mei 2023. Selain itu, terdapat Ferrari 250 GTO yang harganya naik 12% dari 47,3 juta pounds pada Mei 2022 menjadi 53,2 juta pounds pada Mei 2023.
Ada pula AC Cobra Daytona Coupe yang mengalami kenaikan ara 21% dari 20,3 juta pounds pada Mei 2022 menjadi 24,5 juta pounds pada Mei 2023.
Baca Juga: Bernilai Tinggi, Namun Tak Mudah Jadikan Lukisan Sebagai Investasi Ruby Alamsyah, Ketua Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) DKI Jakarta menyampaikan, mobil klasik telah diakui sebagai salah satu aset investasi yang diminati para penggemarnya. Pada umumnya, orang-orang yang berkecimpung di dunia investasi mobil listrik adalah pengusaha besar yang juga sekaligus pecinta otomotif. Namun, dia menekankan bahwa tidak semua mobil klasik itu bernilai tinggi, sehingga belum tentu layak dijadikan aset investasi eksotik. Kriteria mobil klasik yang potensial sebagai aset investasi antara lain mobil tersebut jumlah produksinya minim sejak pertama kali diperkenalkan dan jumlah populasi mobil tersebut sangat rendah di dunia saat ini. Selain itu, nama merek juga menjadi acuan nilai sebuah mobil klasik di mata para kolektor. Mobil klasik yang layak jadi aset investasi juga biasanya merupakan mobil yang ikonik pada zamannya. Sebagai, Aston Martin DB5 menjadi salah satu mobil klasik ikonik karena pernah dipakai aktor pemeran James Bond tahun 1960-an. “Biasanya orang mendapat informasi soal mobil klasik lewat komunitas atau dengan mengikuti lelang dan pameran mobil klasik di berbagai negara,” ujar Ruby, Kamis (28/12). Menurut Ruby, tren kenaikan harga mobil klasik bervariasi yakni rata-rata bisa di kisaran 30%--40% per tahun. Angka tersebut tentu bersifat relatif, mengingat dalam kasus tertentu sebuah mobil klasik bisa saja mengalami lonjakan harga hingga 100% hanya dalam waktu satu tahun. “Tidak semua mobil klasik bisa mengalami kenaikan harga yang tinggi, tapi memang ada beberapa model atau merek tertentu yang mampu naik pesat harganya,” kata dia. Dihubungi terpisah, Irvin Patmadiwiria seorang kolektor mobil klasik sekaligus pengamat pasar modal sepakat dengan apa yang dikatakan Ruby. Menurutnya, mobil klasik dapat memiliki potensi return investasi yang tinggi tatkala kondisi mobilnya masih bagus atau masih bisa dikendarai, serta komponen-komponennya masih lengkap dan original.
Irvin pernah berpengalaman membeli Mercedes-Benz W110 atau kerap dijuluki Mercy Batman dekade 90-an lalu senilai Rp 10 juta. Karena punya kebutuhan finansial yang mendesak, Irvin mesti menjual Mercy Batman-nya pada 2009 dan akhirnya mendapat tawaran dari kolektor lainnya sekitar Rp 30 juta - Rp 40 juta. “Kalau saat ini, harga Mercy Batman mungkin di kisaran Rp 300—400 juta jika kondisinya bagus,” kata dia, Jumat (29/12). Terlepas dari itu, Irvin mengingatkan bahwa investasi mobil klasik harus menggunakan uang dingin atau uang yang tidak dipakai untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mendesak. Selain itu, hal yang paling penting lainnya adalah investor atau kolektor mobil klasik harus punya passion terhadap produk otomotif. “Mobil klasik itu perawatannya mahal dan suku cadangnya susah dicari. Kalau pemiliknya tidak punya semangat untuk merawat, mobil tersebut jadi susah terjual dengan harga tinggi ketika hendak dijual kembali,” ungkapnya. Untuk tahun 2024 dan seterusnya, Irvin memperkirakan tren investasi mobil klasik akan tetap ramai di seluruh dunia. Bahkan, sekalipun dunia otomotif memasuki era elektrifikasi, mobil klasik akan tetap dilirik. Sebab, bagi para kolektor, mobil klasik merupakan benda seni yang tidak lekang oleh waktu. Lagi pula, apabila mobil konvensional semakin dibatasi populasinya dan bahan bakar fosil semakin jarang ditemukan, justru ini menjadi sentimen positif yang akan mengangkat harga jual mobil klasik secara signifikan pada masa mendatang. “Semakin langka mobil klasik, justru harga jualnya makin tinggi,” imbuh dia.
Baca Juga: Investasi Emas Tetap Menarik Dilirik Ruby juga menyebut, pamor mobil klasik sebagai aset investasi bakal semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang. Apalagi, saat ini pecinta mobil klasik tidak hanya didominasi orang-orang tua saja. Kalangan generasi muda pun mulai banyak yang melirik mobil klasik untuk dikoleksi dan diinvestasikan. “Value dan sense of classic yang dimiliki mobil klasik tidak akan pernah tergantikan,” kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat