Bisnis klinik kecantikan masih menjanjikan untung besar. Pasarnya terbentang luas karena banyak wanita yang membutuhkan perawatan kecantikan. Kalau berniat menekuni usaha ini, Anda bisa memulai dengan membuka klinik kecantikan sederhana.Bagi wanita, penampilan cantik seolah sudah menjadi keharusan. Bukan hal aneh bahwa banyak kaum hawa rela memboroskan waktu berjam-jam di salon kecantikan hanya demi menjaga penampilan supaya tetap menawan.Bersyukurlah bagi mereka yang memang sudah memiliki wajah cantik, kulit putih mulus, rambut indah, dan badan langsing. Hanya dengan sedikit sentuhan, barangkali mereka sudah bisa tampil mempesona.Mereka yang kecantikannya pas-pasan pun tak perlu rendah diri. Maklum kini banyak cara mempercantik diri. Tampil cantik dan menarik bukan hal yang sulit diwujudkan. Tinggal pergi ke salon atau klinik kecantikan, beres. Tak peduli harus membayar mahal, yang penting penampilan mereka bisa lebih segar dan menawan. Nah, mereka yang jeli melihat peluang, usaha klinik kecantikan bisa jadi masih merupakan ladang bisnis empuk. Buktinya, klinik kecantikan yang menawarkan jasa perawatan wajah dan kulit semakin banyak bertebaran.Kendati kian sesak, para pelaku bisnis ini masih yakin, usaha salon kecantikan masih menjanjikan. “Selama wanita masih mendambakan kecantikan, maka selama itu pula peluang bisnis ini terbuka lebar,” kata Titik Wahyudianto, pemilik klinik kecantikan bernama Griya Cantik Putri Skin Care and Beauty Salon di Probolinggo, Jawa Timur. Kalau masih yakin dengan prospek bisnis ini, Anda pun bisa menjajal usaha klinik kecantikan ini. Modal awal usaha ini bisa menyesuaikan dengan isi kantong, kok. Jika dana terbatas, Anda bisa membuka klinik kecantikan dengan teknologi yang sederhana. Sebaliknya, jika punya modal besar, Anda bisa membuka klinik kecantikan modern dengan teknologi yang lebih canggih.Jangan lupa, Anda juga harus memiliki tenaga ahli yang telah berpengalaman di bidang kecantikan. “Usaha ini bukan monopoli dokter spesialis kulit, yang bukan dokter juga bisa buka klinik. Tapi, kalau bisa, Anda harus mempekerjakan dokter spesialis kulit sebagai pakar kecantikan,” kata Aisyiah, pemilik Klinik Kecantikan Fennita Nanda, di Jakarta.Para pebisnis klinik kecantikan mengaku usaha mereka menjanjikan laba lumayan gede. Contohnya Aisyiah yang bisa meraup omzet Rp 60 juta sampai Rp 80 juta saban bulan. Adapun laba bersih yang ia peroleh bisa mencapai sekitar 50% dari omzet tersebut.Rezeki manis klinik kecantikan juga dinikmati oleh Titik. Kendati baru memulai bisnis ini empat bulan lalu, ia sudah bisa mendapatkan omzet hingga Rp 500.000 per hari. “Omzet sebesar sudah bisa menutup biaya operasional dan gaji karyawan,” ujar Titik yang mempekerjakan lima orang karyawan.Nah, bagi Anda yang masih awam di bisnis ini, ada beberapa kiat dari para pelaku usaha ini yang perlu Anda simak jika ingin terjun ke usaha klinik kecantikan. Memilih pasarJika Anda ingin terjun ke bisnis ini, silakan memperjelas dulu segmen pasar yang hendak dituju. Berdasar pengalaman Aisyiah, pada tahap awal Anda bisa membidik segmen menengah ke bawah. Selain pasar ini gemuk, kelas ini memungkinkan Anda dengan membuka klinik dengan teknologi sederhana. “Setelah berkembang baru menyasar golongan menengah ke atas,” kata Aisyiah.Saat membuka klinik dua tahun lalu, Aisyiah memang menerapkan cara seperti itu. Awalnya ia membuka klinik sederhana. Ia mengaku hanya merogoh duit Rp 5 juta sebagai biaya investasi awal mendirikan klinik kecantikan sederhana. Setelah beberapa waktu berjalan, klinik kecantikan Aisyiah mulai menunjukkan kemajuan. “Omzet saya waktu itu sudah sekitar Rp 15 juta,” ujar dia. Ia pun mulai membidik segmen menengah ke atas. Untuk menyasar golongan ini, Aisyiah melengkapi klinik dengan peralatan modern. Titik menyarankan, jika memiliki modal besar, sebaiknya Anda langsung membidik seluruh segmen pasar yang ada. Konsekuensinya, Anda harus melengkapi klinik dengan peralatan kecantikan modern. Sebetulnya, layanan kecantikan untuk konsumen menengah atas maupun menengah ke bawah sama saja. “Yang membedakan hanya penggunaan obat atau produk kecantikan saja,” kata Aisyiah. Ambil contoh, klinik kecantikan milik Aisyiah mematok harga Rp 210.000 bagi tamu kelas menengah atas yang ingin membeli produk penghilang bercak putih. “Harga produk untuk kelas menengah ke bawah lebih murah,” tuturnya.
Melirik laba menawan dari klinik kecantikan
Bisnis klinik kecantikan masih menjanjikan untung besar. Pasarnya terbentang luas karena banyak wanita yang membutuhkan perawatan kecantikan. Kalau berniat menekuni usaha ini, Anda bisa memulai dengan membuka klinik kecantikan sederhana.Bagi wanita, penampilan cantik seolah sudah menjadi keharusan. Bukan hal aneh bahwa banyak kaum hawa rela memboroskan waktu berjam-jam di salon kecantikan hanya demi menjaga penampilan supaya tetap menawan.Bersyukurlah bagi mereka yang memang sudah memiliki wajah cantik, kulit putih mulus, rambut indah, dan badan langsing. Hanya dengan sedikit sentuhan, barangkali mereka sudah bisa tampil mempesona.Mereka yang kecantikannya pas-pasan pun tak perlu rendah diri. Maklum kini banyak cara mempercantik diri. Tampil cantik dan menarik bukan hal yang sulit diwujudkan. Tinggal pergi ke salon atau klinik kecantikan, beres. Tak peduli harus membayar mahal, yang penting penampilan mereka bisa lebih segar dan menawan. Nah, mereka yang jeli melihat peluang, usaha klinik kecantikan bisa jadi masih merupakan ladang bisnis empuk. Buktinya, klinik kecantikan yang menawarkan jasa perawatan wajah dan kulit semakin banyak bertebaran.Kendati kian sesak, para pelaku bisnis ini masih yakin, usaha salon kecantikan masih menjanjikan. “Selama wanita masih mendambakan kecantikan, maka selama itu pula peluang bisnis ini terbuka lebar,” kata Titik Wahyudianto, pemilik klinik kecantikan bernama Griya Cantik Putri Skin Care and Beauty Salon di Probolinggo, Jawa Timur. Kalau masih yakin dengan prospek bisnis ini, Anda pun bisa menjajal usaha klinik kecantikan ini. Modal awal usaha ini bisa menyesuaikan dengan isi kantong, kok. Jika dana terbatas, Anda bisa membuka klinik kecantikan dengan teknologi yang sederhana. Sebaliknya, jika punya modal besar, Anda bisa membuka klinik kecantikan modern dengan teknologi yang lebih canggih.Jangan lupa, Anda juga harus memiliki tenaga ahli yang telah berpengalaman di bidang kecantikan. “Usaha ini bukan monopoli dokter spesialis kulit, yang bukan dokter juga bisa buka klinik. Tapi, kalau bisa, Anda harus mempekerjakan dokter spesialis kulit sebagai pakar kecantikan,” kata Aisyiah, pemilik Klinik Kecantikan Fennita Nanda, di Jakarta.Para pebisnis klinik kecantikan mengaku usaha mereka menjanjikan laba lumayan gede. Contohnya Aisyiah yang bisa meraup omzet Rp 60 juta sampai Rp 80 juta saban bulan. Adapun laba bersih yang ia peroleh bisa mencapai sekitar 50% dari omzet tersebut.Rezeki manis klinik kecantikan juga dinikmati oleh Titik. Kendati baru memulai bisnis ini empat bulan lalu, ia sudah bisa mendapatkan omzet hingga Rp 500.000 per hari. “Omzet sebesar sudah bisa menutup biaya operasional dan gaji karyawan,” ujar Titik yang mempekerjakan lima orang karyawan.Nah, bagi Anda yang masih awam di bisnis ini, ada beberapa kiat dari para pelaku usaha ini yang perlu Anda simak jika ingin terjun ke usaha klinik kecantikan. Memilih pasarJika Anda ingin terjun ke bisnis ini, silakan memperjelas dulu segmen pasar yang hendak dituju. Berdasar pengalaman Aisyiah, pada tahap awal Anda bisa membidik segmen menengah ke bawah. Selain pasar ini gemuk, kelas ini memungkinkan Anda dengan membuka klinik dengan teknologi sederhana. “Setelah berkembang baru menyasar golongan menengah ke atas,” kata Aisyiah.Saat membuka klinik dua tahun lalu, Aisyiah memang menerapkan cara seperti itu. Awalnya ia membuka klinik sederhana. Ia mengaku hanya merogoh duit Rp 5 juta sebagai biaya investasi awal mendirikan klinik kecantikan sederhana. Setelah beberapa waktu berjalan, klinik kecantikan Aisyiah mulai menunjukkan kemajuan. “Omzet saya waktu itu sudah sekitar Rp 15 juta,” ujar dia. Ia pun mulai membidik segmen menengah ke atas. Untuk menyasar golongan ini, Aisyiah melengkapi klinik dengan peralatan modern. Titik menyarankan, jika memiliki modal besar, sebaiknya Anda langsung membidik seluruh segmen pasar yang ada. Konsekuensinya, Anda harus melengkapi klinik dengan peralatan kecantikan modern. Sebetulnya, layanan kecantikan untuk konsumen menengah atas maupun menengah ke bawah sama saja. “Yang membedakan hanya penggunaan obat atau produk kecantikan saja,” kata Aisyiah. Ambil contoh, klinik kecantikan milik Aisyiah mematok harga Rp 210.000 bagi tamu kelas menengah atas yang ingin membeli produk penghilang bercak putih. “Harga produk untuk kelas menengah ke bawah lebih murah,” tuturnya.