KONTAN.CO.ID - Mempunyai ukuran jumbo dengan berat 1,5 kilogram (kg) per buah plus biji yang tipis, mangga golek india terlihat istimewa. Apalagi, rasanya tak kalah manis dengan mangga jenis lainnya. Tak heran, banyak orang memburu pohon mangga golek india.
William Soejokto, pembudidaya tanaman asal Jakarta pun mengamini hal tersebut. Dia bilang, banyak pehobi tanaman yang mencari bibit mangga ini untuk mengisi halaman depan atau belakang rumah dan mengkonsumsi buahnya.
Kebanyakan buah mangga ini dibuat dalam versi tanaman dalam pot alias tabulampot. Buah bisa mencapai ukuran jumbo dan cepatnya pohon menghasilkan buah menjadi daya tariknya. Asal tahu saja, tanaman ini sudah berbuah sekitar 1,5-2 tahun.
Saat ini, William mempunyai sekitar 10 indukan dan sekitar 1.000 bibit mangga golek india. Ia mengembangkan mangga ini di pusat penangkaran tanamannya di Karawang, Jawa Barat.
Dalam sebulan, ada ratusan bibit mangga yang dikirimkan ke sejumlah wilayah di Jawa dan Sumatra. William menjual bibit mangga ini mulai Rp 35.000 untuk tanaman dalam polybag berukuran 25 centimeter (cm) dan Rp 50.000 untuk ukuran 50 cm. Setiap pengiriman ke luar kota, William menggunakan paket khusus tanaman.
Pembudidaya lainnya adalah Hasan Mustofa asal Majalengka, Jawa Barat. Menurutnya, potensi penjualan bibit mangga golek india ini cukup baik, seiring makin banyaknya penjual buah ini. "Di Pulau Jawa, tanaman ini sudah banyak dibibitkan sejak dua tahun lalu," katanya pada KONTAN, Senin (27/11). Sepanjang tahun 2017 ini, dia sudah menyiapkan ratusan bibit mangga golek india.
Lantaran lahan miliknya terbatas, Hasan pun menjalin kerjasama dengan petani di wilayah Cirebon, Jawa Barat untuk memenuhi permintaan konsumen. Hasan menggunakan sistem bagi hasil. Ia membagikan bibit, sementara para petani menanggung biaya perawatan.
Tidak jauh berbeda dari William, Hasan membanderol bibit mangga golek india ini mulai Rp 35.000 untuk ukuran 50 cm. Sayangnya, dia enggan menjelaskan total penjualannya saban bulan. Konsumennya pun kebanyakan berasal dari wilayah Jabodetabek.
Untuk pengiriman di wilayah tersebut dilakukan secara langsung sekali dalam seminggu. Tapi, untuk konsumen di luar kota-kota tersebut, dia menggunakan pengiriman barang melalui udara, laut dan darat.
Hasan mengatakan bila masih belum banyak orang yang mengetahui jenis serta keunggulan dari tanaman ini. Mereka yang membeli bibit darinya kebanyakan digunakan untuk tanaman hias dibelakang rumah.
Saat tiba musim hujan, hama putih jadi ancaman
Mempunyai karakter yang cukup berbeda dengan mangga golek pada umumnya, mangga golek india tak membutuhkan perlakukan khusus. Jenis mangga yang buahnya berukuran jumbo dan manis rasanya ini pohonnya bisa tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 0-300 meter di atas permukaan laut (dpl) dan juga di ketinggian 1.300 dpl.
William Soejokto, seorang pembudidaya sejumlah tanaman di Jakarta menjelaskan, pohon mangga ini cukup bandel terhadap serangan berbagai penyakit. Hanya, ketika pohon mulai berbuah, buahnya harus dibungkus dengan plastik ataupun kertas agar tidak rusak dimakan lalat buah.
Perawatan pohon mangga ini pun cukup mudah, karena tanaman ini hanya perlu disiram satu kali sehari. Bila curah hujan sedang tinggi, pohon tidak perlu lagi disiram. Sebab, saat kadar air dalam tanaman terlalu tinggi, justru dapat mengakibatkan tanaman busuk dan rasa buahnya menjadi tak manis.
Agar tanaman tumbuh maksimal, pemupukan dapat dilakukan sebulan sekali menggunakan pupuk organik. Tanaman ini sudah bisa dipanen dalam waktu 1,5-2 tahun dari umur tanaman empat bulan.
William mengaku cara paling mudah untuk memperbanyak mangga golek india adalah dengan sistem okulasi. Batang berumur tiga sampai empat bulan dari bibit mangga yang sudah siap untuk dilakukan okulasi.
Yang perlu dicatat, ikat dengan kencang batang yang telah diokulasi agar tidak terkontaminasi dengan udara luar dan rusak. Jangan lupa untuk memeriksa kebersihan pisau yang digunakan untuk mengikis kulit tanaman, agar mata tunas tidak terkena bakteri.
Setelah itu, penyiraman pun dapat dilakukan sekali dalam sehari dengan diberikan sinar matahari yang cukup untuk membantu proses fotosintesis.
Pembudidaya lainnya adalah Hasan Mustofa asal Majalengka, Jawa Barat. Selain okulasi, menurut Hasan, mangga golek india juga bisa dikembangbiakkan dengan cangkok.
Namun, Hasan lebih memilih okulasi karena umur tanaman dapat lebih lama. "Akarnya akan berbentuk tunggal bukan serabut seperti cangkok," katanya pada KONTAN, Senin (27/11). Cara pengembangbiakan dengan sistem cangkok cocok digunakan untuk tanaman dalam pot alias tabulampot.
Perlu diingat, tanaman induk siap dicangkok saat usia tiga tahun. Karena saat itu batang tanaman sudah kuat sehingga saat menopang buah yang besar tidak roboh ataupun patah.
Agar tumbuh maksimal, tanaman dapat dipupuk dua kali dalam setahun. Bila ingin pohon mangga berbuah diluar musim dapat diberikan pupuk daun generatif yang sudah banyak dijual. Untuk penyiraman ,cukup dilakukan sekali dalam sehari.
Saat musim penghujan, Hasal bilang, pohon mangga bakal rawan oleh serangan hama putih. Untuk menghilangkan hama tersebut, dapat disemprotkan obat-obat kimia seperti pestisida dan fungisida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News