KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi Perusahaan Grup Barito yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Barito Renewables Energy Tbk yang berencana melakukan
initial public offering (IPO). Barito Renewables Energy nantinya menggunakan kode saham (
ticker) BREN ini melepas sebanyak-banyaknya 4,5 miliar saham. Jumlah ini setara 3,35% dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO. Dalam aksi korporasi ini, BREN memasang harga penawaran awal (
bookbuilding) di rentang Rp 670 sampai Rp 780. Dus, Perusahaan yang bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT) ini berpotensi meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 3,51 triliun.
Asal tahu, Barito Renewables Energy merupakan anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk (
BRPT), yang merupakan emiten terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu. BRPT tercatat mengempit 86,51 miliar saham BREN atau setara 66,67%. Setelah IPO, persentase kepemilikan BRPT di BREN akan menurun menjadi 64,43% dengan jumlah kepemilikan saham tetap 86,51 miliar
Baca Juga: Barito Renewables Berencana IPO, Bidik Dana Rp 3,51 Triliun Sedangkan sebanyak 71,7% saham BRPT atau sebanyak 66,72 miliar saham BRPT dikuasai oleh Prajogo Pangestu. Sebelum BREN melakukan IPO, ada PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (
CUAN) yang lebih dulu melantai di bursa saham. Prajogo mengempit 85,06% atau sebanyak 9,56 miliar saham CUAN, sekaligus menjadikan dirinya sebagai pemegang saham pengendali (PSP). Emiten pertambangan batubara ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 Maret 2023. Kala itu, CUAN mematok harga penawaran umum perdana saham alias IPO di level Rp 220 per saham. Boleh dibilang, IPO CUAN cukup mendapat sambutan positif pelaku pasar. Buktinya, saham CUAN semakin menjauhi harga IPO-nya. Per perdagangan Jumat (15/9), saham CUAN menguat 9,76% ke level Rp 3.150. Ini berarti, sejak IPO sampai Jumat (15/9) saham CUAN sudah melejit 1.331,81%.
Pengamat pasar modal sekaligus founder WH Project William Hartanto mengamini, IPO saham BREN bisa menyamai kesuksesan IPO CUAN yang sama-sama terafiliasi Prajogo Pangestu. “Spekulasi bisa membesar di saat seperti ini, karena efek kesuksesan CUAN jadi pelaku pasar bisa saja mengekspektasikan hal yang sama terjadi pada BREN,” kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (15/9). Dus, investor bisa melakukan
buy saham BREN. Investor bisa melakukan
hold saham BREN selama penguatan berlanjut terus. Hanya saja, ketika terjadi penguatan harga dengan volume yang tinggi, investor bisa mulai melakukan ambil untung (
take profit). “Karena kemungkinan sudah ada tekanan jual juga saat itu,” pungkas William. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari