Melirik peluang septic tank ramah lingkungan



Septic tank ramah lingkungan menawarkan banyak kelebihan. Selain wujudnya lebih praktis, tempat buangan kotoran ini tak harus diletakkan pada jarak minimal 10 meter dari sumber air. Hasil buangannya tak mencemari tanah. Septic tank jenis ini makin banyak diminati. Sebagian dari kita, mungkin kurang menyadari, penggunaan septic tank konvensional yang tertanam dalam tanah, bisa menggerus kelangsungan ekosistem di dalam perut bumi itu. Apalagi, jika pembuatan tempat pembuangan akhir kotoran itu tak benar. Boleh jadi, septic tank justru menjadi sumber pencemar air tanah. Pembuatan septic tank konvensional juga harus menjadi pertimbangan dengan lahan rumah tinggal yang makin terbatas. Bahkan, tingkat kepadatan yang tinggi di kota-kota besar makin mempersulit pemenuhan syarat jarak minimal 10 meter antara tempat septic tank dengan sumber air. Misalnya, sumur. Karena itu, sejak beberapa tahun terakhir, berkembang septic tank ramah lingkungan. Septic tank jenis ini menggunakan teknologi bio green system. Limbah domestik bisa terurai menjadi cairan yang aman ketika melebur dan membaur dengan air tanah yang dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, bentuk septic tank ini lebih ringkas. Otomatis, penempatannya tak memakan banyak ruang. Salah satu produsen septic tank ramah lingkungan adalah Global Karya Fiberglass. Donny Thio, pemilik Global Karya Fibreglass, bilang, permintaan septic tank ini mulai meningkat seiring dengan keterbatasan lahan di kota-kota besar. Dalam sebulan, Donny bisa menjual 50 unit septic tank bermerek Bio Green. Ia membidik pasar perumahan, apartemen dan perkantoran sebagai konsumen produknya. "Khusus apartemen dan perkantoran, biasanya yang berkapasitas 1.000-1.500 orang," kata pria yang sudah lima tahun berkecimpung di bisnis tersebut. Tak heran, lantaran segmen yang dibidik lebih beragam, rentang harga septic tank Bio Green pun cukup lebar. Yakni berkisar Rp 5 juta hingga Rp 100 juta. Dalam sebulan, Donny mampu meraup omzet hingga Rp 100 juta. Meski sudah hadir sejak lima tahun silam, Donny memperkirakan penggunaan septic tank ramah lingkungan di lingkungan perumahan dan gedung-gedung bertingkat baru mencapai 5%. "Itu berarti, masih ada 95% pasar yang belum tergarap," imbuh dia. Namun, lanjut Donny, produk Bio Green sudah tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Lantaran pasar yang masih potensial ini, pemain baru pada usaha pembuatan septic tank ramah lingkungan terus bermunculan. Misalnya, Andy So, yang baru tiga bulan lalu terjun ke bisnis ini. Sebelumnya, dia memiliki usaha penyedot septic tank. Andy mengatakan, dia prihatin dengan kondisi lingkungan yang semakin buruk. Ia pun menawarkan septic tank ramah lingkungan bermerek Bioseven dengan harga relatif murah. Yakni, mulai dari Rp 1 juta hingga sampai Rp 20 juta. Dia menawarkan Bioseven dalam berbagai ukuran, yakni mulai dari septic tank untuk rumah berpenghuni tiga orang. Selain itu, tersedia pula septic tank untuk rumah kos.Pasar yang belum besar diakui Andy. Berbeda dengan Global Karya Fibreglass yang mampu menjual dalam jumlah banyak, Andy baru bisa meraup omzet Rp 10 juta per bulan. Meski begitu, ia tetap optimistis potensi pasar septic tank ramah lingkungan ini cukup besar. Buktinya, Andy yang membuka usahanya di Surabaya ini justru banyak menerima pesanan dari Jakarta. "Hampir 60% pesanan datang dari Jakarta," ujarnya. Dengan semakin maraknya peredaran produk ramah lingkungan di pasar, serta kian banyak pihak yang menyadari pentingnya produk ramah lingkungan, Andy berharap bisnis ini akan terus meningkat.Dia juga berharap para pemain di bisnis ini tak hanya menjual produk, tapi juga turut mengedukasi pasar tentang keuntungan penggunaan septic tank yang ramah lingkungan. "Karena produk ini sangat berperan dalam penyelamatan lingkungan hidup," ujarnya. Saat ini, Andy memang menjalankan bisnisnya dengan memanfaatkan media online. Ia menampilkan produk lengkap dengan spesifikasinya, berbagai keunggulan produk dan manfaatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi