KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek industri e-commerce atau marketplace pada periode Holiday Season 2023 diprediksi akan menyumbang penjualan yang cukup besar. Meskipun di Indonesia, penjualannya berbeda jika dibandingkan secara global. Admitad, sebagai sebuah jaringan pemasaran afiliasi global, menyatakan bahwa seringkali Holiday Season menjadi waktu di mana penjualan e-commerce meningkat. Hal ini terlihat dari analisis pada 11 juta pesanan dari 2.850 merek di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, per tanggal 18 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023 lalu. Dari data pasar global tersebut, ada beberapa tren yang perlu diperhatikan. Pertama, statistik selama Main Periode (MP) menunjukkan bahwa jumlah pesanan mengalami penurunan sebesar 1,5%.
Sementara itu, Gross Merchandise Volume (GMV) pesanan meningkat sebanyak 7,2%. Untuk Average Order Value (AOV) juga mengalami kenaikan signifikan dari 36,2 USD (sekitar Rp522.880) menjadi 39,4 USD (sekitar Rp564.080), menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,8%. Pesanan yang dilakukan dari produk seluler bahkan lebih dari 30%, menandakan peningkatan signifikan dalam penggunaan perangkat seluler untuk berbelanja selama periode tersebut. Menurut Admitad, kategori produk dengan pertumbuhan penjualan tertinggi di Natal dan Tahun Baru adalah tiket acara, peralatan rumah tangga dan elektronik, serta pengantaran makanan online. Kemudian diikuti oleh perhiasan dan aksesori, game online, pakaian, dan sepatu, serta lampu atau pencahayaan. Neha Kulwal, Presiden Direktur, Mitgo, APAC & India, mengatakan bahwa selama Holiday Season sejak 18 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023 lalu, sumber traffic seperti platform konten, layanan cashback, toko afiliasi, kupon, pembelian trafik, dan aplikasi seluler terbukti sebagai sumber yang paling efektif untuk meningkatkan penjualan di e-commerce. "Iklan online yang ditampilkan berdasarkan konten halaman web terbukti lebih efektif sebesar 15%, sementara iklan dalam aplikasi bahkan mencapai peningkatan sebesar 25%," katanya.
Holiday season di Indonesia
Hanya saja, pasar Indonesia menunjukkan karakteristik yang sedikit berbeda dari data global. Admitad mencatat peningkatan penjualan sebesar 12% selama periode 18 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023. Hanya sekitar 49% penjualan sekaligus pembelian terjadi di marketplace selama periode Holiday Season, dibandingkan dengan periode biasa sebanyak 54%. Meskipun terjadi kenaikan jumlah penjualan, Average Order Value (AOV) justru mengalami penurunan dari 16,5 USD (sekitar Rp237.600) menjadi 14,6 USD (sekitar Rp219.000). Di samping itu, pesanan melalui ponsel tetap menjadi tren yang signifikan, yaitu melebihi 30%. Perbedaan ini menyoroti dinamika pasar Indonesia yang perlu diperhatikan oleh para pemangku kepentingan dalam mengadaptasi strategi pemasaran dan penjualan.
Pada tahun 2022, Admitad telah menganalisis kategori dengan pertumbuhan penjualan terbesar di Indonesia selama periode tersebut, mencakup game yang meningkat sebesar 35%, tiket acara & hiburan yang meningkat 21%, fashion yang meningkat 17%, serta lampu & pencahayaan yang meningkat 15%. Neha menambahkan bahwa sumber trafik yang paling efektif dalam meningkatkan pangsa penjualan selama main period mencakup iklan web, platform konten, toko afiliasi, layanan cashback, jejaring sosial, kupon, dan ekstensi browser. "Dalam kategori ini, iklan web terbukti paling efektif dengan peningkatannya sebesar 20%, diikuti oleh platform konten 17% lebih efektif," tutup Neha. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Francisca bertha