KONTAN.CO.ID - Kenaikan harga komoditas global akibat invasi Rusia ke Ukraina ternyata membuat harga pangan dalam negeri ikut melonjak. Akibatnya masyarakat terbebani dengan kenaikan harga pangan seperti kedelai, gandum dan jagung. Salah satu cara untuk bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor adalah diversifikasi pangan. Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan mendorong pemerintah mengembangkan sagu sebagai bahan pangan nasional. Pasalnya, potensi sagu Indonesia cukup besar mencapai sekitar 5,4 juta hektare yang tersebar di berbagai wilayah termasuk di Kalimantan. "Sekitar 95% luas lahan sagu di Indonesia berada di Papua yaitu seluas 5,3 juta hektare. Termasuk di Kalimantan dengan potensi yang begitu besar," kata Daniel, Kamis (31/3).
Melirik Potensi Sagu sebagai Sumber Pangan Nasional untuk Diversifikasi
KONTAN.CO.ID - Kenaikan harga komoditas global akibat invasi Rusia ke Ukraina ternyata membuat harga pangan dalam negeri ikut melonjak. Akibatnya masyarakat terbebani dengan kenaikan harga pangan seperti kedelai, gandum dan jagung. Salah satu cara untuk bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor adalah diversifikasi pangan. Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan mendorong pemerintah mengembangkan sagu sebagai bahan pangan nasional. Pasalnya, potensi sagu Indonesia cukup besar mencapai sekitar 5,4 juta hektare yang tersebar di berbagai wilayah termasuk di Kalimantan. "Sekitar 95% luas lahan sagu di Indonesia berada di Papua yaitu seluas 5,3 juta hektare. Termasuk di Kalimantan dengan potensi yang begitu besar," kata Daniel, Kamis (31/3).