KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) masih optimistis dapat menjalakan kinerja dengan baik di tahun ini. Sejumlah agenda bisnis pun tengah dijalankan dan direcanakan agar emiten yang memiliki kode saham POSA bisa bekinerja ciamik. Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan POSA, Astried Damayanti menargetkan pertumbuhan pendapatan emiten properti ini sekitar 10%-20% tahun ini. Sementara untuk laba bersih sampai dengan akhir tahun perseroan berharap dengan akan meningkatkan laba bersih lebih dari 50%. Saat ini bisnis Mall di POSA Groups terdiri dari lima mall yakni Ambon City Center (ACC), Ponorogo City Center (PCC), Tanjung Pinang City Center (TCC), Jambi City Center (JCC) dan Lombok City Center (LCC). Ada pula hotel di PCC yakni hotel waralaba Amaris Hotel.
Proyeksi kontribusi pendapatan POSA utamanya berasal dari mall. Adapun proyeksi sumbangsih masing-masing mall yakni ACC 30%, PCC 27%, TCC 36%, JCC 7%. Sementara LCC masih belum masuk proyeksi karena masih dalam tahap renovasi dan pembangunan. Arstied mengaku untuk dapat tumbuh dua digit di tahun ini konsentrasi POSA masih di lima mall tersebut terutama JCC yang akan segera buka di kuartal-IV tahun 2019 ini beserta pembukaan kembali LCC pada kuartal-II. Untuk LCC, perseroan telah melakukan kerjasama dengan sekolah Al Azhar, selain itu ada Funworld dan beberapa retail lain yang sedang dalam taraf negosiasi. Sementata Jambi dipilih sebagai daerah ekspansi tahun ini karena masih sangat memungkinkan untuk membuka mall baru di Jambi dengan populasi sekitar 3,6 juta jiwa memungkinkan untuk mall baru di Jambi. JCC menawarkan konsep mall yang berbeda ada area outdoor di tengah mall menjadikan JCC sebagai mall pertama dengan konsep seperti ini. “Dengan konsep seperti ini Perseroan yakin bisa menarik minat pengunjung untuk datang ke Jambi City Center,” ucap Astried. Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di tahun ini, Astried mengatakan, pihaknya akan memperbaharui mall-mall yang ada. Langkah ini dilakukan supaya orang tertarik untuk masuk ke pusat perbelanjaan yang POSA kelola. Astried menegaskan dengan lebih banyak orang yang masuk, trafik kunjungan dan pembelian meningkat, sehingga akan mengundang tenant-tenant untuk masuk. Sebagai contoh, di Lombok City Center yang tengah direnovasi, POSA akan memasukkan beberapa tenant yang lumayan besar di tahun ini. Ia menuturkan strategi POSA adalah menawarkan mall yang menjadi mall lifestyle di daerah dengan memenuhi brand-brand nasional seperti group PT Mitra Adi Perkasa Tbk, Amazone, MR DIY, Matahari Deptartement Store, Optik Melawai, Optik Seiz, Delami Group, Cinemaxx, Miniso, Era Jaya group, Telesindo group, dan masih banyak lagi. Perseroan nampaknya makin semangat tahun ini apalagi telah berlengok di lantai bursa dengan melaukan penawaran saham perdana atau initial public offering di BEI pada Jumat (10/5) lalu. Adapun dana segar yang diperoleh mencapai Rp 255 miliar. Direktur Utama POSA, Grasianus Johardy Lambert mengatakan sebesar 79% atau setara Rp 201,45 miliar dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak perusahaan yang antara lain untuk pembiayaan operasional pusat perbelanjaan, perawatan gedung dan peralatan, dan membayar kewajiban-kewajiban sehubungan dengan kegiatan usaha perseroan dan anak perusahaan seperti kewajiban kepada supplier dan vendor. Rincian dari penggunaan dana untuk modal kerja 12% akan dialokasikan untuk modal kerja PT Bliss Properti Indonesia Tbk (Perseroan) sebagai pemilik ACC. Kedua, 4% akan dialokasikan untuk modal kerja PT Pusat Bisnis Ponorogo sebagai pemilik PCC. Ketiga, 12% akan dialokasikan untuk modal kerja PT Bliss Pembangunan Sejahtera sebagai pemilik LCC. Keempat, 33% akan dialokasikan untuk modal kerja PT Tanjung Pinang Indah sebagai pemilik TCC melalui anak usaha PT Tanjung Pinang Sakti. Kelima, 15% akan dialokasikan untuk modal kerja PT Lahan Makmur Indah sebagai pemilik JCC melalui anak usaha PT Utama Teguh Abadi. Sementara 21% atau sekitar Rp 53,55 miliar dana IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan dan anak perusahaan antara lain 82% untuk penyelesaian Jambi City Center dan 18% untuk renovasi Lombok City Center.