KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, analis mengungkapkan ada strategi investasi guna mengoptimalkan peluang keuntungan investasi saham di sisa tahun 2021. Jika melihat perjalanan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) dari awal tahun, sudah berhasil menguat sebesar 10,22% ke level 6.690,14 hingga penutupan sesi pertama Senin (28/11). Sementara pada pekan lalu, IHSG sempat terkoreksi hingga 2% pada Jumat (26/11). Dalam sepekan terakhir, IHSG mengalami pelemahan 1,98%.
Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy melihat IHSG akan berada di rentang 6.650-6.700 hingga tutup tahun 2021 ini. Di tengah kabar munculnya varian baru Covid-19 omicron, ia menyarankan investor untuk bisa mengakumulasi saham-saham blue chip. Saham blue chip merupakan jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya.
Baca Juga: IHSG berhasil bangkit ke zona hijau 0,44% pada sesi I, net sell asing Rp 607,2 miliar “Sebaiknya kembali akumulasi saham-saham
blue chip, karena vaksin mRNA juga sudah bisa dikembangkan untuk menjinakkan protein
spike mutasi
omicron,” jelas Robby Ketika dihubungi Kontan, Senin (29/11). Lebih rinci ia menjelaskan, saham-saham dari sektor perbankan dan telekomunikasi menarik untuk dijadikan pilihan. Robertus menjagokan sektor perbankan karena menurutnya sektor ini sudah terlihat tanda-tanda perbaikan pada aktivitas industri dan kemampuan debitur untuk membayar kewajibannya. Semetara untuk sektor telekomunikasi karena tingkat
traffic data kian melesat menyusul digitalisasi yang makin masif di berbagai sektor industri.
Baca Juga: IHSG berpeluang rebound, berikut rekomendasi saham Samuel Sekuritas untuk hari ini Dari sektor perbankan Robertus menilai saham
BMRI bisa dicermati oleh investor. Selain itu dari sektor telekomunikasi ada saham TLKM. Ia memberikan rekomendasi buy untuk saham BMRI dan
TLKM dengan masing-masing TP di Rp 7.400 dan Rp 4.210. Saham BMRI ditutup menguat 1,41% ke harga Rp 7.200 dan TLKM meningkat 2% ke level Rp 4.090 per saham pada perdagangan sesi 1 Senin (29/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli