Melon apollo: Biaya dan risikonya tinggi, tapi untungnya selangit (2)



Seperti halnya buah melon pada umumnya, membudidayakan melon apollo tak terlalu sulit di daerah iklim tropis seperti Indonesia. Asalkan, perawatan dilakukan rutin dan tak terjangkit virus, petani bisa memanen dalam waktu antara 60-70 hari.Sudah menjadi kehendak alam ketika Indonesia dianugerahi iklim tropis dengan hamparan tanah yang subur. Inilah keuntungan negeri ini. Hampir semua tanaman yang betah sengatan matahari bisa tumbuh dengan baik. Salah satu tanaman yang mudah tumbuh di dataran rendah beriklim tropis adalah melon Apollo. Menurut Ade Dwi Adedi, pemilik Rizka Flora di Cilegon, budidaya melon apollo cukup mudah asal mengikuti aturan main. Ade bilang, melon bisa tumbuh dengan baik pada tanah lempung berpasir di ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut (dpl). "Buah ini sangat toleran terhadap panas," ucapnya.Meski bisa ditanam di area dekat pantai sekalipun, Gatot Arifin dari Agrorich International menjelaskan, melon apollo tidak boleh kelebihan pasokan air. Karena, air yang berlebihan justru merusak pertumbuhan tanaman ini. Di saat musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan selama delapan hari sekali. "Melon apollo itu takut air. Kalau terlalu banyak air bisa rusak, tapi juga tak bisa kekurangan air," terang Gatot. Pembudidaya melon jenis ini sebaiknya menyiapkan tanaman ini dengan baik sedini mungkin. Sebelum disemai, bibit melon apollo yang berupa biji melon kering sebaiknya dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya dengan memasukkan biji ke dalam kantong plastik klip yang telah dilubangi kemudian direndam di air selama satu jam. Setelah itu, benih tersebut diperam dengan handuk basah selama 12 jam. Setelah benih mengeluarkan kecambah, baru disemai dalam pollybag yang berisi campuran sabut kelapa dan pupuk kandang. Dalam waktu sepuluh hari, tiga helai daun melon apollo akan tumbuh sempurna. "Setelah daun sempurna, pohon bisa dipindahkan ke lahan tanam yang lebih besar dengan jarak tanam 50 cm x 60 cm," jelas Gatot.Yang harus diperhatikan, pemupukan tanaman ini harus dilakukan selama satu minggu sekali. Selain itu, setelah berumur 21 hari, pembudidaya harus menambahkan pupuk yang mengandung unsur kalium agar bunga tak cepat rontok. Dan tentu saja, pembudidaya tak boleh lengah atas gangguan hama yang mungkin menyerang tanaman asal Taiwan ini.Ade mengatakan, pembudidaya harus menghindari hama, virus, atau penyakit lainnya dengan menyemprotkan insektisida secara rutin. "Jangan lalai pula untuk memantau pertumbuhan tanaman dari hari ke hari," terangnya.Maklum, serangan hama dan virus yang menjangkiti tanaman ini bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Bahkan, akibat lebih jauhnya adalah kegagalan panen bagi para petani melon Apollo.Ade bilang, biarpun petani telah memotong bagian yang rusak sekalipun, tak akan menyelesaikan masalah. "Serangan hama penyakit itu akan menjalar ke bagian lain secara cepat," ungkap Ade. Dalam satu hektare lahan, pembudidaya bisa menyemai hingga 18.000 tanaman. Satu pohon melon apollo ini bisa menghasilkan satu buah dengan bobot hingga 2 kg dalam waktu 60 hingga 70 hari. "Filosofi dalam menanam melon adalah high risk, high cost, tapi high profit," pungkas Ade. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi