Budidaya melon cocok dikembangkan di dataran rendah. Salah satu varietas melon yang sedang naik daun adalah apollo. Selain belum banyak dibudidayakan, untung dari budidaya melon apollo ini juga lebih besar karena permintaan terus meningkat.Melon apollo adalah satu dari sekian jenis melon berwarna kuning yang kini marak dikembangkan di hampir seluruh Indonesia. Sepintas, tampilan melon ini menyerupai melon golden. Bedanya, melon apollo memiliki karakter warna kuning keemasan yang menarik. Kabarnya, buah ini berasal dari Taiwan. Ade Dwi Adedi, pemilik Rizka Flora di Cilegon, Banten, menyebut perbedaan lain yang menjadi keunggulan apollo adalah rasa yang lebih manis serta daging yang renyah dan tebal. Pria yang mulai membudidayakan melon apollo sejak 2005 silam ini mengatakan, harga jual melon ini berkisar Rp 7.000 - Rp 7.500 per kilogram (kg) di tingkat distributor. Adapun bobot rata-rata tiap melon sekitar 1,5 kg - 2 kg.Pembina Ikatan Petani Melon Cilegon ini mengaku tak kesulitan menjual benih dan buah melon apollo. Sebagai gambaran, Ade mengirim hingga 60 ton melon apollo ke beberapa distributor dan supermarket buah. "Melon apollo lebih mudah ditemukan di supermarket daripada di pasar tradisional," kata Ade.Adapun penjualan benih mencapai 300 bungkus per bulan. Tiap bungkus yang berisi 550 biji melon apollo berbanderol Rp 450.000.Selain Ade, ada juga Gatot Arifin, Manajer Pemasaran dan Teknik Agrorich International di Surabaya, Jawa Timur, yang khusus menyediakan benih melon ini sejak 2005 silam dan memiliki lisensi resmi dari Taiwan. Gatot mengakui, melon apollo tengah naik daun dalam dua tahun terakhir. Banyak petani buah di Tulungagung, Blitar, Lamongan, Tuban, Situbondo, dan Banyuwangi serius membudidayakan melon apollo. "Sekarang banyak petani dari Bali dan Lombok yang tertarik," kata dia.Setiap bulan, pihaknya sanggup menjual benih hingga 300 bungkus dengan isi 600 benih ke berbagai wilayah tersebut. Gatot hanya menyediakan jenis benih kering. Benih dalam kemasan 20 gram ini dijual seharga Rp 480.000 di tingkat pengecer dan seharga Rp 440.000 untuk harga grosir. Dengan begitu, omzet Agrorich International bisa mencapai lebih dari Rp 130 juta setiap bulannya.Lebih jauh Gatot menjelaskan bahwa harga satuan melon apollo terbilang mahal. Setiap kilogram buah ini dijual Rp 6.000 - Rp 7.000 dari tangan pembudidaya. Berat buah melon dengan tampilan berbeda ini berkisar antara 1,8 kg - 2,5 kg. Gatot bilang, harga buah ini akan meningkat pesat saat sudah berada di tangan distributor dan pasar swalayan. "Biasanya harga jual melon jenis ini kepada konsumen berkisar antara Rp 15.000 - Rp 25.000 per buahnya," kata Gatot.Menurut Gatot, masa depan budidaya melon apollo ini sangat prospektif. Pasalnya, kini belum banyak petani yang bertanam buah melon ini namun permintaan tiap hari semakin bertambah.(Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Melon apollo: Laba jumbo karena si melon masih jarang dibudidayakan (1)
Budidaya melon cocok dikembangkan di dataran rendah. Salah satu varietas melon yang sedang naik daun adalah apollo. Selain belum banyak dibudidayakan, untung dari budidaya melon apollo ini juga lebih besar karena permintaan terus meningkat.Melon apollo adalah satu dari sekian jenis melon berwarna kuning yang kini marak dikembangkan di hampir seluruh Indonesia. Sepintas, tampilan melon ini menyerupai melon golden. Bedanya, melon apollo memiliki karakter warna kuning keemasan yang menarik. Kabarnya, buah ini berasal dari Taiwan. Ade Dwi Adedi, pemilik Rizka Flora di Cilegon, Banten, menyebut perbedaan lain yang menjadi keunggulan apollo adalah rasa yang lebih manis serta daging yang renyah dan tebal. Pria yang mulai membudidayakan melon apollo sejak 2005 silam ini mengatakan, harga jual melon ini berkisar Rp 7.000 - Rp 7.500 per kilogram (kg) di tingkat distributor. Adapun bobot rata-rata tiap melon sekitar 1,5 kg - 2 kg.Pembina Ikatan Petani Melon Cilegon ini mengaku tak kesulitan menjual benih dan buah melon apollo. Sebagai gambaran, Ade mengirim hingga 60 ton melon apollo ke beberapa distributor dan supermarket buah. "Melon apollo lebih mudah ditemukan di supermarket daripada di pasar tradisional," kata Ade.Adapun penjualan benih mencapai 300 bungkus per bulan. Tiap bungkus yang berisi 550 biji melon apollo berbanderol Rp 450.000.Selain Ade, ada juga Gatot Arifin, Manajer Pemasaran dan Teknik Agrorich International di Surabaya, Jawa Timur, yang khusus menyediakan benih melon ini sejak 2005 silam dan memiliki lisensi resmi dari Taiwan. Gatot mengakui, melon apollo tengah naik daun dalam dua tahun terakhir. Banyak petani buah di Tulungagung, Blitar, Lamongan, Tuban, Situbondo, dan Banyuwangi serius membudidayakan melon apollo. "Sekarang banyak petani dari Bali dan Lombok yang tertarik," kata dia.Setiap bulan, pihaknya sanggup menjual benih hingga 300 bungkus dengan isi 600 benih ke berbagai wilayah tersebut. Gatot hanya menyediakan jenis benih kering. Benih dalam kemasan 20 gram ini dijual seharga Rp 480.000 di tingkat pengecer dan seharga Rp 440.000 untuk harga grosir. Dengan begitu, omzet Agrorich International bisa mencapai lebih dari Rp 130 juta setiap bulannya.Lebih jauh Gatot menjelaskan bahwa harga satuan melon apollo terbilang mahal. Setiap kilogram buah ini dijual Rp 6.000 - Rp 7.000 dari tangan pembudidaya. Berat buah melon dengan tampilan berbeda ini berkisar antara 1,8 kg - 2,5 kg. Gatot bilang, harga buah ini akan meningkat pesat saat sudah berada di tangan distributor dan pasar swalayan. "Biasanya harga jual melon jenis ini kepada konsumen berkisar antara Rp 15.000 - Rp 25.000 per buahnya," kata Gatot.Menurut Gatot, masa depan budidaya melon apollo ini sangat prospektif. Pasalnya, kini belum banyak petani yang bertanam buah melon ini namun permintaan tiap hari semakin bertambah.(Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News