Budidaya melon kinanti kini semakin diminati. Selain lebih manis, harga jualnya juga lumayan tinggi di pasaran. Namun, bagi Anda yang ingin membudidayakan melon kinanti ada beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama menyangkut pemberian pestisida, penyiraman, dan pemupukan.Seperti jenis melon lainnya, membudidayakan melon kinanti tidak sulit. Apalagi, buah ini cocok ditanam pada iklim tropis. Asal dirawat dengan benar, tanaman ini akan berbuah maksimal.Edy Purwanto, pembudidaya melon kinanti asal Kudus, Jawa Tengah mengatakan, melon kinanti dapat dibudidayakan di ketinggian tanah 0-700 meter di atas permukaan laut (dpl). "Ketinggian tanah itu dapat kita jumpai dengan mudah di negara kita ini," jelasnya.Namun, sebelum ditanam, lahan tersebut harus diolah terlebih dahulu. Perlu waktu sekitar dua minggu untuk pengolahan lahan ini. Selama dua minggu itu, lahan yang akan digunakan harus digemburkan dan dipupuk."Pemupukan di masa awal ini penting agar pertumbuhan melon kinanti bisa memuaskan," kata Edy.Tanpa pemupukan awal, tanaman bisa terganggu dalam proses penyusunan klorofilnya, sehingga, daun dan tulang daun tampak kekuning-kuningan. Ujung-ujungnya tanaman bisa layu dan mati. Kebutuhan pupuk di masa awal ini berkisar antara 50 kilogram (kg) sampai 100 kg per 1.000 meter persegi. Sementara untuk penanaman sebaiknya dilakukan di musim panas. "Melon ini membutuhkan sinar matahari yang cukup" ujar Edy. Pengairan juga harus dijaga karena bila terlalu lembap tanaman rentan terkena penyakit. Suhu optimalnya antara 25-30 derajat Celcius. Untuk menjaga jarak ideal antar tanaman, setiap setengah hektare lahan ditanami sekitar 3.000 batang. "Jadi, jarak antar tanaman sekitar satu meter hingga dua meter," jelasnya.Elvan Tri Sugaryanto, pembudidaya melon kinanti di Lamongan, Jawa Timur menambahkan, perawatan mutlak diperlukan saat tanaman berusia 30 hari. Saat itu, tanaman sudah mulai memasuki usia produktif. Di masa-masa itu tanaman rawan dijangkiti hama kutu. Sementara saat musim hujan, penyakit yang mungkin timbul adalah jamur. Bila sudah ditumbuhi jamur, daun tanaman akan layu. Untuk itu, butuh perhatian khusus terutama dalam hal pemberian pestisida, penyiraman, dan pemupukan. “Pengalaman kami, setidaknya setiap 3.000 batang melon diawasi oleh satu petani setiap harinya,” jelasnya. Untuk menjaga ketersediaan air, tanaman melon ini juga harus rajin disiram. Tapi, volume penyiramannya harus disesuaikan dengan curah hujan. Jika musim hujan, misalnya, penyiraman sebaiknya dikurangi. Sebab, terlalu banyak air akan menurunkan kualitas melon. Secara fisik memang tidak terlihat. "Namun kemanisannya akan sedikit berkurang," ujarnya.Umumnya, melon kinanti sudah bisa dipanen setiap dua bulan setelah ditanam.(Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Melon kinanti: Kutu dan jamur musuh utama (2)
Budidaya melon kinanti kini semakin diminati. Selain lebih manis, harga jualnya juga lumayan tinggi di pasaran. Namun, bagi Anda yang ingin membudidayakan melon kinanti ada beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama menyangkut pemberian pestisida, penyiraman, dan pemupukan.Seperti jenis melon lainnya, membudidayakan melon kinanti tidak sulit. Apalagi, buah ini cocok ditanam pada iklim tropis. Asal dirawat dengan benar, tanaman ini akan berbuah maksimal.Edy Purwanto, pembudidaya melon kinanti asal Kudus, Jawa Tengah mengatakan, melon kinanti dapat dibudidayakan di ketinggian tanah 0-700 meter di atas permukaan laut (dpl). "Ketinggian tanah itu dapat kita jumpai dengan mudah di negara kita ini," jelasnya.Namun, sebelum ditanam, lahan tersebut harus diolah terlebih dahulu. Perlu waktu sekitar dua minggu untuk pengolahan lahan ini. Selama dua minggu itu, lahan yang akan digunakan harus digemburkan dan dipupuk."Pemupukan di masa awal ini penting agar pertumbuhan melon kinanti bisa memuaskan," kata Edy.Tanpa pemupukan awal, tanaman bisa terganggu dalam proses penyusunan klorofilnya, sehingga, daun dan tulang daun tampak kekuning-kuningan. Ujung-ujungnya tanaman bisa layu dan mati. Kebutuhan pupuk di masa awal ini berkisar antara 50 kilogram (kg) sampai 100 kg per 1.000 meter persegi. Sementara untuk penanaman sebaiknya dilakukan di musim panas. "Melon ini membutuhkan sinar matahari yang cukup" ujar Edy. Pengairan juga harus dijaga karena bila terlalu lembap tanaman rentan terkena penyakit. Suhu optimalnya antara 25-30 derajat Celcius. Untuk menjaga jarak ideal antar tanaman, setiap setengah hektare lahan ditanami sekitar 3.000 batang. "Jadi, jarak antar tanaman sekitar satu meter hingga dua meter," jelasnya.Elvan Tri Sugaryanto, pembudidaya melon kinanti di Lamongan, Jawa Timur menambahkan, perawatan mutlak diperlukan saat tanaman berusia 30 hari. Saat itu, tanaman sudah mulai memasuki usia produktif. Di masa-masa itu tanaman rawan dijangkiti hama kutu. Sementara saat musim hujan, penyakit yang mungkin timbul adalah jamur. Bila sudah ditumbuhi jamur, daun tanaman akan layu. Untuk itu, butuh perhatian khusus terutama dalam hal pemberian pestisida, penyiraman, dan pemupukan. “Pengalaman kami, setidaknya setiap 3.000 batang melon diawasi oleh satu petani setiap harinya,” jelasnya. Untuk menjaga ketersediaan air, tanaman melon ini juga harus rajin disiram. Tapi, volume penyiramannya harus disesuaikan dengan curah hujan. Jika musim hujan, misalnya, penyiraman sebaiknya dikurangi. Sebab, terlalu banyak air akan menurunkan kualitas melon. Secara fisik memang tidak terlihat. "Namun kemanisannya akan sedikit berkurang," ujarnya.Umumnya, melon kinanti sudah bisa dipanen setiap dua bulan setelah ditanam.(Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News