Melon kinanti: Panennya cepat, harganya mantap (1)



Melon kinanti merupakan salah satu varian buah melon yang cukup menjanjikan untuk dibudidayakan. Selain lebih manis, harga jual melon ini lumayan tinggi di pasaran. Tak heran banyak petani yang tertarik membudidayakannya. Omzet sekali panen bisa mencapai puluhan juta.Melon merupakan salah satu buah tropis yang populer di Indonesia. Saat ini ada banyak varian melon unggul, seperti ladika, orange meta, golden apollo, dan adinda. Nah, salah satu varian baru yang sekarang mulai banyak dibudidayakan adalah melon kinanti.Melon jenis ini merupakan salah varian melon golden.Harga jualnya di pasaran relatif tinggi, sekitar Rp 15.000 per kilogram (kg). Melon ini lebih manis dan renyah dibandingkan melon-melon jenis lainnya. Bentuknya juga berbeda dengan melon lain. Kulitnya yang berwarna kuning relatif lebih mulus, sementara daging buahnya berwarna kemerahan. Salah satu kelompok petani yang membudidayakan melon kinanti berada di Desa Jatikulon, Kudus, Jawa Tengah. Edy Purwanto, anggota komunitas petani Jati Kulon mengaku, mulai membudidayakan melon kinanti sejak tahun 2010. Hasilnya tidak mengecewakan. Dua bulan setelah ditanam, melon sudah berbuah dengan kualitas yang baik. Harga jual dari petani ke pemasok sekitar Rp 4.500-Rp 5.000 per kg. Padahal, berat rata-rata satu buah melon sekitar 1,5 kg hingga 2 kg.Bersama petani lainnya, Edy kini menanam sekitar 3.000 batang pohon melon kinanti di lahan seluas 2 hektar (ha). "Total sebenarnya ada 15.000 batang melon. Tapi, selebihnya jenis melon lain, seperti apollo dan sakata," imbuh Edy.Khusus untuk melon kinanti, omzet yang didapat sekali panen Rp 20 juta-Rp 30 juta. Pebudidaya lainnya adalah Elvan Tri Sugaryanto. Pemilik UD Elvanindo di Lamongan, Jawa Timur ini mulai membudidayakan melon kinanti setahun terakhir. "Di Lamongan budidaya melon ini masih jarang," terangnya.Budidaya melon ini dilakukan di lahan seluas satu ha. Dengan lahan seluas itu, ia bisa menghasilkan lima sampai enam ton sekali panen. Omzet yang didapatnya lebih dari Rp 30 juta. Baik Edy maupun Elvan mendapatkan pasokan bibit melon kinanti dari PT Tunas Agro Persada yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan inilah yang menemukan bibit melon kinanti tiga tahun silam. Namun, pemasaran bibitnya dilakukan melalui berbagai perusahaan lain yang bermitra dengannya. Direktur Marketing PT Tunas Agro Persada, Cipto Legowo bilang, melon kinanti merupakan hasil persilangan melon jenis lain. “Hasilnya ketemulah melon kinanti ini," katanya.Menurutnya, pasokan kinanti di pasar masih terbatas dan kebanyakan baru dijumpai di pasar swalayan. Namun, menurutnya, budidaya melon ini terus meningkat. “Dalam tiga tahun ini luas lahan budidaya kinanti naik 25%-30%," ucapnya. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi