Melongok prospek AAA Amanah Syariah



JAKARTA. Instrumen investasi syariah kian diminati investor. Manajer investasi (MI) sebagai penerbit reksadana pun memanfaatkan tren ini dengan mengemas produk reksadana yang menempatkan aset dasar di efek-efek syariah. Salah satu yang mengelola produk berbasis syariah adalah PT AAA Asset Management (AAA-AM) melalui reksadana campuran, AAA Amanah Syariah Fund. Produk ini merupakan satu-satunya reksadana syariah yang dikelola AAA-AM.

Sebagai produk campuran, AAA Amanah Syariah Fund memiliki portofolio aset dalam saham, surat utang dan pasar uang. Sejauh ini, komposisi efeknya terdiri dari 65,56% efek saham, 31,18% pendapatan tetap, dan sekitar 3,26% di pasar uang.

Head of Investment AAA-AM, Siswa Rizali memaparkan, pemilihan portofolio AAA Amanah Syariah Fund selalu mengutamakan kondisi fundamental emiten atau si penerbit surat utang. Untuk efek saham, AAA mengedepankan kondisi fundamental si emiten.


“Valuasi yang murah juga menjadi pertimbangan,” paparnya. Ia mencontohkan, beberapa saham yang menjadi aset dasar produk yang diluncurkan sejak 21 Juni 2005 ini, yaitu UNVR, ASII dan TLKM. Selain itu, kata Rizal, pemilihan saham sebagai aset dasar AAA Amanah Syariah Fund tidak berlandaskan pada sektor tertentu.

Menurutnya, sektor yang dikoleksi cukup beragam, dan pada setiap sektor hanya dipilih saham yang berprospek bagus dalam jangka panjang. Adapun, di surat utang, AAA Amanah Syariah Fund mengoleksi SBSN PBS005 (tenor 30 tahun) sebagai aset dasar. Rizal bilang, pihaknya memang hanya mengoleksi surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk aset dasar AAA Amanah Syariah Fund.

"Efek jenis ini aman dari risiko gagal bayar," ungkapnya. Dengan strategi itu, AAA Amanah Syariah Fund berhasil memberikan imbal hasil (return) cukup tinggi. Selama tiga bulan terakhir (hingga 22 April 2014), produk ini membukukan return 8,05%. Pencapaian ini di atas return rata-rata reksadana pendapatan tetap yang ditunjukkan oleh Infovesta Balanced Fund Index pada periode yang sama, yaitu 6,63%.

Adapun, sejak diterbitkan, produk ini telah menorehkan imbal hasil sebesar 138,79%. Harga NAB per 22 April 2014 sebesar Rp 2.387,98. Mengutip fund fact sheet AAA Amanah Syariah Fund per Maret 2014, total dana kelolaan produk ini mencapai Rp 20,41 miliar.

Rizal menargetkan, jumlah dana kelolaan bisa naik menjadi Rp 50 miliar pada akhir tahun 2014. “Investor yang kami incar dari kalangan institusi,” ungkapnya. Untuk mengoleksi produk ini, investor harus menyiapkan kocek minimal Rp 1 juta. Investor dikutip biaya pembelian 1%, dan biaya penjualan sebesar 0,5% sebelum tiga tahun. Di atas 3 tahun, tidak dikutip biaya penjualan.

Analis PT Infovesta Utama, Edbert Suryajaya mengatakan, saat ini, kondisi kinerja reksadana syariah tidak jauh berbeda dengan reksadana konvensional. "Jika dulu dikatakan efek syariah tidak likuid, kini tidak bisa dibilang seperti itu karena peminatnya banyak,” kata dia. Maka, seperti produk reksadana campuran konvensional lainnya, Edbert memproyeksi, kinerja reksadana AAA Amanah Syariah Fund masih berpeluang naik.

Ia memprediksi, produk reksadana campuran di akhir 2014 bisa memberi return 8% sampai 12% per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie