KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten sektor e-commerce mendapat angin sentimen positif dan negatif yang berhembus sama kuatnya di tahun ini. Untuk entimen negatif, setidaknya ada dua sentimen yang paling kuat saat ini. Pertama, kehadiran TikTok Shop yang memudahkan interaksi antara calon pembeli dengan barang yang dipasarkan. Kedua, pulihnya aktivitas masyarakat, sehingga membuat toko luar jaringan (luring) akan lebih mudah diakses.
Sementara sentimen positif, sektor e-commerce masih dapat terbantu dengan prediksi meningkatkan tingkat konsumsi domestik di tahun 2023. Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim mengatakan, ekspansi TikTok Shop dapat memperketat saingan industri e-commerce. Sebab, pengguna aplikasi TikTok di Indonesia sendiri bertumbuh sangat pesat.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal BTPS, INDY, dan BUKA untuk Kamis (21/6) TikTok Shop menawarkan bisnis model berbeda dengan emiten e-commerce, yaitu penggabungan social media dan belanja. Sehingga, pengguna aplikasi TikTok mendapatkan pengalaman berbelanja yang tidak hanya berdasarkan dari keinginan konsumen, namun juga dapat melakukan pembelian langsung berdasarkan iklan. “Para content creator pun kerap menyuguhkan link untuk produk, baik di tiap unggahan, bio, maupun fitur live. Akhirnya, masyarakat menjadi lebih konsumtif dan impulsif dalam berbelanja,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (21/6). Meskipun TikTok Shop bisa menjadi saingan emiten e-commerce, hal itu justru berbanding terbalik dengan sentimen berakhirnya Pandemi Covid-19. Menurut Lukman, meskipun aktivitas dan mobilitas masyarakat sudah normal, berbelanja secara daring tetap memberikan kemudahan dan pengalaman lebih dibandingkan berbelanja luring. Hal itu tercermin dengan naiknya permintaan domestik yang dapat dilihat dari GTV emiten yang mengalami kenaikan pada kuartal I 2023. Misalnya, GTV PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil naik 6,1% YoY. Lalu, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan kenaikan TPV sebesar 19% YoY pada kuartal I 2023.
“Selain itu di tengah mobilisasi masyarakat yang telah normal, hal ini dapat menjadi peluang untuk lini bisnis Gojek miliki GOTO,” tuturnya. Lukman pun merekomendasikan speculative buy saham GOTO dan BUKA dengan masing-masing target harga di kisaran Rp 115 – Rp 132 dan Rp 210 – Rp 250 per saham.
Baca Juga: TikTok Shop Jadi Tren Belanja Baru, Ini Prospek Emiten E-commerce di Tahun 2023 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat