KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,04% ke level 6.661,87 pada Selasa (27/6). Pasar pada pekan ini hanya dibuka selama 2 hari, karena ada cuti bersama dari Rabu (28/6) hingga Jumat (30/6). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pada perdagangan pekan ini, IHSG bergerak terkoreksi tipis. Hal tersebut disebabkan masih adanya sinyal hawkish dari The Fed untuk menurunkan tingkat inflasi yang dinilai masih terlalu tinggi.
“Selain hal itu, pergerakan IHSG pekan ini juga dipengaruhi oleh pendeknya hari bursa, karena adanya libur Idul Adha,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (30/6).
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Banyak Diburu Asing Saat IHSG Parkir di Zona Merah Herditya melihat, sentimen tersebut masih akan berpengaruh ke depannya. Oleh karena itu, Herditya memperkirakan, IHSG masih rawan terkoreksi terlebih dahulu, paling tidak untuk menguji ke rentang 6.632-6.644. CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, pergerakan IHSG pekan ini disebabkan jumlah hari bursa yang sangat pendek. Hal itu menyebabkan investor cenderung wait and see terhadap rilis data-data ekonomi luar negeri, seperti pidato gubernur The Fed Jerome Powell. “Investor juga masih menunggu rilis data manufaktur PMI China dan rilis data inflasi domestik pada 3 Juli mendatang,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (30/6). Praska melihat, IHSG pada Senin (3/7) akan bergerak menguat terbatas pada level kisaran 6.652-6.704. Sentimen penggerak IHSG pekan depan adalah prediksi indeks manufaktur PMI China yg diperkirakan kembali menyusut meskipun masih di atas level 50.
Lalu, ekonomi Amerika Serikat (AS) diprediksi yang masih bertumbuh pasca rilis GDP Growth Rate QoQ per kuartal I 2023 sebesar 2%, di atas ekspektasi sebesar 1,3%. “Sentimen lainnya ada indeks manufaktur AS yang diproyeksi kembali naik, meskipun masih di bawah 50. Lalu, ada rilis data inflasi tahunan domestik yang diproyeksi di bawah 4%,” imbuh Praska.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Kenaikan Saham Bank Mengimbangi Taruhan Fed yang Hawkish Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat