Banyak orang rasanya setuju jika Yogyakarta dijadikan salah satu destinasi wisata favorit turis lokal maupun asing. Meski sebagian besar turis lebih mengenal wisata candi peninggalan sejarah serta wisata gunungnya, namun Yogyakarta juga menyimpan kuliner khas daerah. Di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo misalnya, dikenal sebagai sentra durian menoreh. Nama menoreh diambil dari nama gunung yang membentang di dekat daerah ini. Tempatnya berada di Rest Area Kalibawang. Letaknya di pertigaan jalan utama, bercabang ke arah Sendang Sono, tepat di samping Pasar Bendo, Dusun Potronalan. Ketika KONTAN menyambangi tempat ini, terlihat pohon indukan durian menoreh kuning berdiri kekar meski tampak telah berusia tua. Pohon ini kala itu sedang disiram dan dirawat oleh salah seorang warga di desa Banjaroya. Madun, salah satu warga di desa ini mengatakan, pohon induk durian ini merupakan varietas durian khas Banjaroya yang dijadikan mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa di sana. Sebab ketika panen, pohon induk ini bisa menghasilkan hingga 8.000 durian. “Dari pohon induk ini buah durian hasil panen akan dijual di rest area Kalibawang ini,” ujar Madun.
Melongok sentra durian Bukit Menoreh (1)
Banyak orang rasanya setuju jika Yogyakarta dijadikan salah satu destinasi wisata favorit turis lokal maupun asing. Meski sebagian besar turis lebih mengenal wisata candi peninggalan sejarah serta wisata gunungnya, namun Yogyakarta juga menyimpan kuliner khas daerah. Di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo misalnya, dikenal sebagai sentra durian menoreh. Nama menoreh diambil dari nama gunung yang membentang di dekat daerah ini. Tempatnya berada di Rest Area Kalibawang. Letaknya di pertigaan jalan utama, bercabang ke arah Sendang Sono, tepat di samping Pasar Bendo, Dusun Potronalan. Ketika KONTAN menyambangi tempat ini, terlihat pohon indukan durian menoreh kuning berdiri kekar meski tampak telah berusia tua. Pohon ini kala itu sedang disiram dan dirawat oleh salah seorang warga di desa Banjaroya. Madun, salah satu warga di desa ini mengatakan, pohon induk durian ini merupakan varietas durian khas Banjaroya yang dijadikan mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa di sana. Sebab ketika panen, pohon induk ini bisa menghasilkan hingga 8.000 durian. “Dari pohon induk ini buah durian hasil panen akan dijual di rest area Kalibawang ini,” ujar Madun.